Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sebuah jembatan saluran air sepanjang 32 meter di Dusun Citarungga, Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, mengalami retak dan patah setelah tertimpa pohon duku beberapa waktu lalu.
Menurut salah satu tokoh pemuda setempat, Heri Erisyadi, saluran air yang menjadi salah satu sumber air bagi warga Citarungga tersebut sangat besar sekali perannya, baik untuk mencuci, mandi, memenuhi kebutuhan sehari-hari serta untuk mengairi sawah di Blok Babakan Alja.
“Karena jembatan saluran air tersebut tak bisa dilewati air, untuk sementara masyarakat menggantinya dengan paralon berukuran 12 inci,” ujarnya kepada HR Online, Sabtu (11/01/2020).
Sebenarnya, lanjut Heri, saluran air itu baru dibangun setahun yang lalu, namun karena tertimpa poho jadi patah.
Heri mengatakan, meski saat ini masyarakat sudah menggantinya denga paralon, namun tetap saja masyarakat menginginkan jembatan saluran air tersebut diperbaiki secara permanen, agar debit air yang mengalir lebih besar lagi.
“Saya berharap Pemerintah Desa maupun pemerintah Kabupaten memberikan bantuan untuk membangun kembali saluran air tersebut. Dulu juga dana pembanguna jembatan air tersebut bersumber dari pemerintah,” paprnya. (Enceng/R6/HR-Online)