Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdalatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran menggelar Tablig Akbar dalam rangka penutupan KKN.
Kegiatan yang bertempat di Dusun Ciranca, Desa Harumandala, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, dihadiri sekitar 300 warga.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Ro’is Suri’ah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran, Kepala Desa, Ketua PKK, Ketua Ketua MUI Desa Harumandala, tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Yusup Sidik, Ketua KKN STITNU Al Farabi di Desa Harumandala menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa Harumandala, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang telah menyambut, menerima, mengizinkan dan membimbing para mahasiswa untuk belajar bersama masyarakat.
“Selama satu bulan kami begitu banyak mendapatkan ilmu dan pengalamannya yang begitu banyak. Semoga bisa bermanfaat dan beberapa program yang kami laksanakan,” katanya.
Program tersebut, lanjutnya, program bidang pendidikan diantaranya gebyar mewarnai dan motivasi untuk anak, guru dan orang tua. Dengan tujuan untuk meningkatkan krativitas anak, dan meningkatkan kesadaran orang tua dalam menyekolahkan anaknya dari mulai tingkat Anak Usia Dini.
“Selain itu, kami pun di bidang keagamaan melakukan road show mengisi pengajian ke seluruh Dewan Kemakmuaran Mesjid (DKM) yang berjumlah 12 DKM,” terangnya.
Dia juga mengucapkan syukur karena program KKN yang dijalankan di Desa Harumandala, berjalan lancar dan sukses.
“Alhamdulillah seluruh program yang kita jalankan terbilang sukses dan berjalan lancar. Ini semua tidak lepas berkat dukungan dari Kepala Desa yang luar biasa dan seluruh masyarakat desa Harumandala,” katanya.
Sementara itu, Abdul Kodir, Kepala Desa Harumandala, mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa KKN STITNU Al Farabi yang sudah membantu dalam merojong pembangunan di Desa Harumandala.
Abdul berpesan, teori dan praktek tentu ada perbedaan jika para mahasiswa di kampus memperdalam teori, maka di masyarakat bisa jadi ada perbedaan antara teori yang didapat dengan praktek.
“Silakan ilmu, pengalaman dan kesan-kesan yang didapatkan untuk dibawa pulang dan ilmu yang didapatkan dari masyarakat Desa Harumandala untuk di implementasikan setelah nanti selesai menjadi mahasiswa,” ungkap Abdul.
KH Udin Nawawi, Ro’is Suri’ah PCNU Kabupatan Pangandaran dalam tausiyahnya menyampaikan jika ingin meraih kesuksesan dalam hidup hanya ada dua kuncinya, pertama harus mendapat ridho dari orang tua dan ridho dari guru.
Kemudian ada empat hal yang melekat pada diri manusia selama menjalani kehidupan, pertama nikmat.
“Sekecil apapun nikmat yang diberikan oleh Tuhan maka syukurilah supaya nikmat bertambah,” katanya.
Kedua, ta’at, ketika kita ta’at maka yang harus dilakukan adalah istiqomah atau continue dalam melaksanakan ta’at. Selanjutnya, ketiga musibah.
“Ketika kita diberi musibah harus sabar karena Allah mencintai orang-orang yang sabar dan yang terakhir ketika kita sedang ada dalam keadaan maksiat, maka kita harus cepat-cepat bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online)