Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Tokoh senior Golkar Pangandaran, H Engkus Kusnadi, SH, meminta kader Partai Golkar tidak hanya mengajukan diri sebagai calon wakil Bupati Pangandaran, namun sekalian menjadi calon Bupati pada Pilkada mendatang.
H Engkus yang memulai karirnya di Partai Golkar Ciamis dikenal sebagai tokoh kawakan yang membangun partai mulai tahun 1982-1999. Dia juga sempat menjadi ketua DPD Partai Golkar Ciamis.
Selain itu, H Engkus juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Ciamis periode tahun 1999-2004.
Karirnya cukup moncer saat itu, terbukti tokoh senior Golkar Pangandaran ini kemudian naik menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Tak tanggung-tanggung menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dilakoninya sampai 3 periode dari tahun 2004-2019. Total 40 tahun sudah dirinya mengabdi di partai Golkar sampai saat ini.
“Jangan lupa pendahulu atau orang-orang lama, kita ini orang partai, dan orang partai itu bercita-cita kalau bisa harus dijadikan keramat, adanya Golkar dulu itu karuhun. Golkar harus memupuk kebersamaan tetap solid bersatu untuk memenangkan Pilkada Pangandaran,” ujar H Engkus saat ditemui HR Online, di kediamannya di Padaherang, Jum’at (21/2/2020).
Tokoh Senior Golkar Pangandaran H Engkus Sayangkan H Adang Hanya Jadi Calon Wabup
H Engkus mengaku telah mendapatkan informasi bahwa DPD Partai Golkar Kabupaten Pangandaran saat ini akan tetap solid dengan PDIP melanjutkan pencalonan Jeje dan H Adang (Jihad Jilid 2) pada Pilkada Pangandaran, September 2020 mendatang.
“Ini sangat disayangakan terutama pada kaderisasi penerus dari partai Golkar Pangandaran sendiri. H Adang Hadari itu kader terbaik partai Golkar yang mau mencalonkan menjadi wakil bupati mendampingi H Jeje Wiradinata, kenapa tidak sekalian mencalonkan menjadi bupati saja?” katanya.
Dia juga menyoroti perolehan kursi Golkar di DPRD Pangandaran yang hanya memperoleh 5 kursi, sama dengan Pileg sebelumnya.
“Ini seolah Golkar kurang ada upaya untuk menaikkan target capaian, padahal sudah berkoalisi dengan PDIP. Politik itu adalah kekuasaan, target kursi DPRD haruslah meningkat, kekuasaan harus naik,” ungkapnya.
Tokoh senior Golkar Pangandaran ini juga menyayangkan, Golkar sekarang tidak mengikuti cara Golkar dulu dalam berpolitik.
“Sangat disayangkan Golkar sekarang tidak mengikuti cara Golkar dulu dalam berpolitik, harusnya kader terbaik Golkar bisa maju, kenapa tidak mau maju dan punya keinginan membangun partai?” tambahnya,
H Engkus juga meminta seluruh kader Golkar Pangandaran untuk selalu taat AD/ART di manapun posisinya.
Selain itu, kader Golkar Pangandaran juga diharapkan bisa menjalin kebersamaan dan tetap solid baik internal maupun eksternal.
“Bangun NKRI dan banyak belajar dari kader Golkar sejak berdiri sampai sekarang. Terpenting juga tidak melupakan kader terdahulu, karena adanya Golkar sekarang itu karena adanya Golkar masa lalu. Para kader muda dan milenial harus pelajari Golkar sekarang ada, itu karena cikal bakal adanya Golkar masa lalu, janganlah dihianati,” katanya.
Jihad Jilid 1 Tak Mampu Tingkatkan Perolehan Kursi Golkar di DPRD Pangandaran
Dia kembali menegaskan harapannya, agar H Adang Hadari berani mencalonkan diri menjadi Bupati pada Pilkada mendatang. Itu disebutnya agar Golkar maju dan berkembang di Pangandaran.
H Engkus juga berkaca pada Pilkada lalu, dimana hasil koalisi Jihad Jilid 1 tidak bisa meningkatkan jumlah kursi di DPRD Kabupaten Pangandaran, walaupun posisinya berada di urutan kedua Parpol perolehan suara terbanyak.
“Kita ini orang partai, dan orang partai itu harus bercita-cita menang dan berani, sekali lagi saya katakan jika H Adang mau memperjuangkan partai Golkar di kabupaten Pangandaran, H Adang harus berani mencalonkan bupati,” jelasnya.
Pencalonan H Adang sebagai Bupati Pangandaran juga dijelaskan H Engkus, agar demokrasi Pilkada Pangandaran ini benar-benar berjalan dengan baik. Selain itu, yang penting menurutnya, adalah jangan sampai Golkar Pangandaran cari aman saja.
“Meskipun kita nyatanya di Pangandaran ini kemajuan sudah sangat maju dan bergeliat, kekuasaan Golkar saat ini turun, tapi bukan berarti harus mengalah apalagi kalah,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online)