Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Sejumlah almamater dari kampus ternama seperti ITB, STP Bandung, UPI, dan Unpad siap mendampingi pengembangan Kampung Wisata Cisangkal, Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran.
Kampung Wisata Cisangkal memiliki beberapa potensi pariwisata yang layak untuk dikembangkan. Letaknya juga strategis, tidak jauh dari rencana pusat perkantoran dan Kampus UNPAD Pangandaran. Sehingga bisa dibangun sebagai Desa Penyangga.
Selain itu infrastruktur jalan menuju ke lokasi sudah mulus mulai dari Parigi, Selasari, Desa Bungur Raya, hingga Desa Kalijaya, Kabupaten Ciamis dan berakhir di Pertigaan Cikohkol, Banjarsari.
Tokoh pegiat wisata Asep Kartiwa mengatakan, potensi yang menjadi fokus garapan di Kampung Wisata Cisangkal adalah durian lokal, pengolahan gula aren, dan peternakan domba. Semua potensi ini bisa dikemas menjadi daya tarik wisata.
“Kami mengawalinya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia, untuk membantu mewujudkan harapan tersebut, kami mengajak beberapa almamater untuk turut membantu pengembangan kampung wisata,” jelas Asep Kartiwa kepada HR Online, Jum’at (13/3/2010).
Asep menambahkan, almamater yang mandampingi pengembangan Kampung Wisata di Desa Bangunkarya adalah para relawan dari ITB. Mereka mengidentifikasi potensi, menganalisis potensi, hingga merumuskan rencana pengembangan.
Selain ITB, ada Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, mereka melakukan penelitian dan mengimplementasikan manajemen destinasi pariwisata.
“Untuk UPI mereka menyiapkan produk unggulan lokal Kampung Wisata Cisangkal yakni gula aren untuk dikemas menjadi lebih menarik dan dikembangkan menjadi gula semut,” pungkasnya.
Sementara salah seorang relawan Comunity Based Tourism, Riza Saeful Milah, alumni ITB, mengajak para akademisi almamater manapun untuk melakukan pendampingan yang efektif di Desa Bangunkarya.
“Ditunggu bagi para akademisi dari almamater manapun untuk melakukan pendampingan efektif di Desa Bangunkarya terutama di Dusun Mekarmulya atau Kampung Wisata Cisangkal,” kata Riza.
Penelitian dan pengabdian ini yang terpenting menurut Riza, adalah para akademisi mampu memberikan dampak yang besar dalam peningkatan kapasitas masyarakat.
“Peningkatan kapasitas baik itu peningkatan sumberdaya manusia dan pembangunan ekonomi masyarakat dalam bidang pertanian, peternakan dan pariwisata,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online)