Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, bantah adanya 2 orang dengan status PDP atau Pasien Dalam Pemantauan sebagaimana tercantum dalam laman pikobar.jabarprov.go.id, per Senin (16/3/2020).
Jeje menegaskan, 2 orang tersebut sesuai di lapangan masih berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab, hingga saat ini 2 orang tersebut masih dalam keadaan baik-baik saja.
“Jadi itu tidak benar, karena sesuai dengan hasil pengecekan di lapangan kedua orang itu statusnya ODP,” tegas Jeje usai rapat koordinasi pencegahan dan penanganan Corona di Aula Setda Pangandaran, Senin (16/3/2020).
Menurut Jeje, data yang sudah dimuat tersebut dianggap salah. Sebab, jika kedua orang tersebut sudah status PDP, maka sudah seharusnya diisolasi ke rumah sakit rujukan. Namun dalam kenyataannya masih baik-baik saja.
Kedua orang tersebut, kata Jeje, diketahui baru pulang dari luar negeri. Sehingga pemantauan orang tersebut perlu terus dilakukan agar masyarakat tidak resah karena masalah corona ini.
“Dari data yang kita miliki, ada 4 orang ODP karena baru pulang dari luar negeri. 2 orang dinyatakan sudah selesai dan divonis sehat. Sekarang tinggal 2 lagi yang masih berstatus ODP,” imbuhnya.
Dari kekeliruan data yang ditampilkan dalam Pikobar tersebut, Jeje harap agar segera dilakukan revisi supaya tidak menimbulkan keresahan dan tidak menimbulkan asusmsi lain, terutama masalah penyebaran covid-19 di Pangandaran.
Jeje mengungkap, kedua orang tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 42 tahun yang merupakan warga Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang. Sedangkan yang satu lagi merupakan perempuan berusia 23 tahun warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran.
“Keduanya merupakan TKI yang baru pulang dari Malaysia. Mereka dipantau karena sempat mengalami sakit di tenggorokan. Petugas kami setiap hari melakukan pemantauan,” kata Jeje lagi.
Untuk mencegah dan menghambat penyebaran virsu corona, Jeje mengajak masyarakat untuk menghindari kerumunan banyak orang. Sementara jika ada pertemuan yang mendesak, harus ada standarisasinya.
“Izin keramaian harus diperketat. Sedangkan langkah lock down baru bisa diambil ketika keadaan sudah darurat. Kita harus menjaga pola hidup sehat dan terus mendekatkan diri pada Alloh SWT,” ujar Jeje.
Baca juga: Bukan PDP, Kasus Corona di Sindangwangi Pangandaran ODP Baru Pulang dari Luar Negeri
Jeje menambahkan, untuk pariwisata dinyatakan masih terbuka dan belum ditutup. Namun ia meminta agar standarisasinya diperketat dan dijalankan, terutama pada wisatawan yang menginap di hotel. Bahkan, ia meminta pejabat tidak ada yang boleh keluar kota tanpa seizin dirinya. (Mad/R6/HR-Online)