Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, khususnya para petani, mengharapkan adanya upaya pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir yang melanda wilayah Pamarican pekan lalu.
Pasalnya, akibat tanggul jebol tersebut, hektaran sawah yang sudah ditanami padi menjadi korban tertimbun lumpur, sehingga para petani pun terancam gagal panen.
Dari pantauan HR di lapangan, sedikitnya ada satu hektar sawah yang menjadi korban jebolnya tanggul anak Sungai Citalahab (saluran pembuang) di Blok Cikuya, Dusun Ciparakan, RT 08, RW 04, Desa Sukahurip.
FK Tagana wilayah Pamarican, Baehaki Efendi, kepada Koran HR, Senin (02/03/2020), mengatakan, tanggul yang jebol tersebut belum diperbaiki, sehingga para petani menjadi resah. Apalagi petani yang sawahnya berdekatan dengan lokasi jebolnya tanggul.
“Saat ini, kami butuh sedikitnya 300 karung untuk upaya penanganan sementara. Tanggul yang jebol ini panjangnya diperkirakan mencapai 15 meter, dengan ketinggian sekitar dua meter,” katanya.
Baehaki juga mengungkapkan, saat ini banyak para petani yang datang kepada pihaknya untuk memohon dan mendesak agar ada upaya penanganan tanggul yang jebol tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala UPTD PUPRP wilayah Pamarican, Uus Uswian, mengatakan, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk melakukan perbaikan. Meskipun, kejadian tanggul jebol tersebut berada di ranah penanganan BBWS Citanduy.
“Meski demikian, kami tetap melakukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tentunya kami hanya bisa melakukan upaya penanganan sementara,” katanya.
Belum lama ini, kata Uus, pihaknya bersama dengan BPBD Kabupaten Ciamis telah melakukan perbaikan sementara, dengan cara membuat kembali tanggul menggunakan tanah yang dibungkus karung.“Namun upaya ini berantakan lagi oleh banjir,” katanya.
Menurut Uus, kejadian yang mengakibatkan jebolnya tanggul tersebut, selain dari luapan air sungai juga akibat ulah masyarakat sendiri.
“Bagaimana tidak akan jebol jika masyarakat banyak membuat saluran di sekitaran tanggul itu. coba lihat saja di lokasi tanggul jebol, ada beberapa gorong-gorong dari sawah yang tembus langsung ke sungai. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab jebolnya tanggul,” tandasnya.
Maka dari itu, Uus menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat atau petani agar lebih bijak lagi ketika membuat kegiatan. Jangan sampai malah menjadi petaka di kemudian hari. (Suherman/Koran HR)