Rabu, Mei 7, 2025
BerandaArtikelCorona Merusak Otak dengan Berbagai Gejala, Benarkah?

Corona Merusak Otak dengan Berbagai Gejala, Benarkah?

Corona merusak otak merupakan salah satu penemuan baru para dokter. Hal ini didasarkan pada sebuah studi mengenai virus Corona.

Studi ini didapat dari salah satu pasien yang diduga positif terjangkit Corona. Tentu saja hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Virus Corona yang sudah menyebar sangat luas sehingga begitu mengkhawatirkan. Pada awalnya virus ini menyerang tubuh dengan gejala yang sederhana. Gejala yang ditimbulkan memang hanya seperti demam, batuk, dan sakit kepala.

Namun hal tersebut dapat menyebabkan kematian. Sebab, pada akhirnya virus Corona ini akan menyerang pernafasan manusia. Hal ini membuat paru-paru mengalami komplikasi.

Penelitian Mengenai Corona Merusak Otak

Virus Corona yang sudah menyebar luas tidak bisa dianggap sepele. Virus ini memiliki kekuatan untuk bertahan hidup jika ada banyak perantara.

Interaksi dan juga kontak fisik merupakan salah satu perantara penyebaran virus Corona. Virus ini awalnya hanya berada di salah satu kota dan satu negara..

Namun tidak ada yang menyangka bahwa virus ini akan menyebar luas hingga seperti ini. Sudah banyak orang yang meninggal akibat terjangkit virus mematikan ini.

Pernafasan merupakan salah satu target dari virus Corona itu sendiri. Seiring dengan perkembangannya, virus Corona memunculkan banyak hipotesis.

Diantaranya adalah fakta mengenai orang yang positif, namun tidak menunjukkan gejala tertentu. Hipotesis yang selanjutnya adalah Corona merusak otak.

Tentu saja hal ini membuat banyak dokter terkejut. Namun hal ini masih dalam penelitian. Sehingga belum diketahui secara pasti apakah hal ini benar atau tidak.

Penelitian ini langsung dilakukan pada seorang pasien yang terbukti positif virus Corona. Penelitian ini terus berlanjut hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Virus Corona ini merupakan salah satu virus yang berbahaya. Sebelumnya virus Corona ini terkenal karena mampu menyebar dengan cepat.

Virus Corona merusak otak merupakan salah satu hipotesis baru yang muncul. Sebelumnya memang ada beberapa hipotesis mengenai virus Corona. Namun kali berbeda, hal ini didasarkan pada penelitian terhadap seorang pasien. Dengan adanya penelitian, maka setiap perkembangan akan lebih mudah terdeteksi.

Penelitian yang dilakukan pada pasien positif Corona ini hampir dilakukan secara keseluruhan. Studi ini memang menunjukkan sebuah hasil bahwa Corona dapat merusak otak.

Hal ini tentu saja terjadi kepada para pasien yang terpapar virus Corona. Dari hasil penelitian, maka jumlahnya sekitar sepertiga pasien yang mengalami hal ini.

Meskipun belum menyeluruh, namun tetap saja hal ini semakin mengkhawatirkan. Kerusakan pada pernafasan saja belum bisa ditangani. Kemudian muncul kerusakan lain yang lebih parah.

Virus Corona Merusak Otak

Kali ini virus Corona kembali menggemparkan dunia medis dengan temuan yang baru. Kerusakan otak yang terjadi karena virus Corona tentunya tidak datang tanpa gejala. Ada beberapa gejala yang timbul karena hal ini. Seperti sakit kepala, bicara pasien mulai tidak jelas, dan nyeri pada saraf.

Hal yang lebih parah adalah pasien tersebut bisa mengalami kejang. Gejala yang timbul karena virus Corona ini merupakan penelitian pertama.

Pasien yang mengalami gejala ini memang ditandai. Tujuannya adalah untuk menganalisa resiko yang lebih tinggi bila ada beberapa hal terjadi. Penelitian ini tentunya dilakukan oleh seorang ahli saraf.

Memang benar bahwa ahli saraf Bo Hu Universitas Sains dan Teknologi telah meneliti kurang lebih 214 pasien positif Corona.

Penelitian ini dilakukan sekitar bulan Januari dan juga pertengahan Februari. Penelitian mengenai virus Corona merusak otak langsung ditujukan pada pasien yang ada di Wuhan.

Dari penelitian tersebut ditemukan sebuah gejala yang begitu alami. Namun bukan seperti gejala umum virus Corona. Beberapa gejala tersebut diantaranya gangguan kesadaran, sakit kepala, ataksia, dan kejang.

Para peneliti juga menemukan gejala seperti kejang, namun hal ini masih diteliti lebih lanjut. Sebab, sistem saraf yang terganggu biasanya merusak bagian indra.

Seperti gangguan bau, gangguan rasa, dan juga gangguan penglihatan. Bisa dibilang bahwa kurang lebih lebih dari 36% pasien mengalami gangguan neurologis.

Gangguan yang lebih parah didapatkan oleh pra lansia yang positif terjangkit virus Corona. Sehingga membuat orang tersebut mengalami gangguan mendasar.

Salah satunya adalah hipertensi. Penelitian virus Corona merusak otak akan terus berlanjut hingga penelitian ini akurat. Sebab, hal ini baru dilihat dari pasien di kawasan tertentu saja. (R10/HR-Online)

iPhone SIM Sticker, Cara Kerja, Kekurangan dan Penggunaannya

iPhone SIM Sticker, Cara Kerja, Kekurangan dan Penggunaannya

Bagi siapa saja yang sering jual beli gadget secara online, tentu pernah menemukan istilah iPhone SIM sticker. Pada dasarnya, istilah ini tidak hanya sekedar...
Selamat! Usai Jalani Prosesi Siraman, Luna Maya Akan Menikah Hari Ini dengan Maxime Bouttier

Selamat! Usai Jalani Prosesi Siraman, Luna Maya Akan Menikah Hari Ini dengan Maxime Bouttier

Setelah penantian panjang, akhirnya Luna Maya akan segera melepas masa lajangnya dengan Maxime Bouttier. Kabarnya, kedua sejoli ini akan melakukan prosesi pernikahan di resort...
Sayembara perpisahan sekolah ala Dedi Mulyadi

Sayembara Perpisahan Sekolah Termegah dan Termurah ala Dedi Mulyadi, Total Hadiah Rp165 Juta

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan sayembara perpisahan sekolah termegah dan termurah. Tak tanggung-tanggung total hadiah sayembara mencapai Rp165 juta. Dedi Mulyadi mengumumkan...
Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus resmi meluncur di Indonesia. Dua tablet kelas menengah dengan harga terjangkau ini menawarkan layar luas...
Fraksi PKB DPRD

Fraksi PKB DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Perhatikan Pesantren, Desak Penerbitan Perwal

harapanrakyat.com,- Fraksi PKB DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, meminta Pemerintah Kota Banjar, memperhatikan kemajuan lembaga pendidikan non formal pondok pesantren. Hal itu disampaikan saat memberikan...
Pemain Timnas Naturalisasi

PSSI Tegaskan Tidak Mau Menambah Pemain Timnas Naturalisasi Jelang Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

PSSI baru saja menyampaikan kabar mengejutkan jelang laga Timnas Indonesia melawan China dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mengambil keputusan tegas bahwa tidak...