Berita Jabar, (harapanrakyat.com),– Anggaran sebesar Rp 16,2 triliun digelontorkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk warga miskin terdampak Covid-19 di Jawa Barat. Bantuan akan disalurkan dengan melibatkan pedagang pasar dan ojol.
“Jadi para pedagang pasar tong hariwang, kami akan membeli jika ada tren turun dalam penjualan di pasar-pasar. Kami juga membayar tim ojol itu dengan insentif dan upah yang datang dari anggaran Rp 3,2 triliun itu,” kata Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jum’at (3/4/2020) sore.
Total keseluruhan bantuan untuk menanggulangi dampak sosial dan ekonomi dari Covid-19 sebesar Rp 16,3 triliun.
Sebesar Rp 3,2 triliunnya berupa bantuan pangan, kebutuhan pangan untuk bantuan ini akan dibeli dari para pedagang pasar. Selain bantuan pangan, bantuan juga berupa padat karya dari proyek investasi di Jawa Barat sebanyak Rp 13 triliun.
“Sudah kami putuskan bersama DPRD Jabar, total anggaran penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat sekitar Rp 16,2 triliun,” kata Emil, sapaan akrabnya.
Bantuan pangan maupun tunai sebesar Rp 3,2 triliun tersebut, kata Emil, dapat membantu 15 persen masyarakat ekonomi terbawah. Persentase ini di luar dari 25 persen yang selama ini telah ditanggung Pemerintah Pusat melalui program Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Gabungan bantuan dari Pemprov Jabar maupun dari Pemerintah Pusat diharapkan dapat menjangkau 40 persen warga miskin baru. Bantuan ini belum termasuk anggaran dari pemerintah kabupaten maupun kota, sehingga warga miskin yang mendapat bantuan bisa sampai 40 persen lebih.
“Saya apresiasi kota/kabupaten yang berniat menambahi kekurangan-kekurangan bantuan jika memungkinkan,” kata Emil.
Sementara itu, bantuan pangan dan tunai yang akan diberikan sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga. Rencananya akan diberikan dalam waktu dekat. Saat ini, Pemprov Jabar masih mendata warga miskin baru yang berhak menerima bantuan.
Baru setelah pendataan selesai, kepala daerah di Kabupaten atau Kota diminta segera menerbitkan SK yang nantinya ditindaklanjuti oleh Pemprov Jabar.
Baca Juga: Warga Miskin Terdampak Corona di Jabar Bakal Dibantu Rp 500 Ribu Per Bulan
Kata Emil, bantuan pangan Rp 500 ribu tersebut akan diberikan dalam bentuk tunai 1/3-nya, sementara 2/3-nya akan diberikan dalam bentuk sembako.
Sembako Bantuan akan Diberli dari Para Pedagang Pasar
Dalam hal ini Pemprov Jabar dibantu Perum Bulog akan membeli sembako dari para pedagang pasar tradisional. Dalam penyalurannya pun bantuan akan melibatkan PT Pos Indonesia serta para ojek online dari beberapa vendor.
Para supir Ojol ini diberikan intensif khusus dari pemerintah, tentunya di luar bonus yang didapatkan dari aplikator.
Penyaluran bantuan pangan juga akan diberikan dalam dua gelombang. Pertama untuk mereka yang tedata, selanjutnya akan diberikan untuk mereka yang tidak terdata sebelumnya.
“Kami pun menyisihkan 20 persen dari bantuan yang diberikan pada gelombang pertama, untuk disalurkan kepada mereka yang tidak terdata tapi perlu dibantu melalui bantuan gelombang kedua,” terang Emil.
Lalu bagaimana dengan ASN? Saat ini gaji dan tunjangan ASN provinsi sedang dihitung untuk disisihkan sebagian bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Besarnya potongan gaji tergantung golongan jabatan dan pendapata, penghitungannya dilakukan dengan adil dan proposional.
“Khusus untuk ASN yang pas-pasan pendapatannya tidak akan dipungut. Sementara untuk mereka yangmampu memberi lebih akan diberikan beberapa pilihan sumbangan dari potongan penghasilannya,” jelas Emil. (Ndu/R7/HR-Online)
