Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejak wabah corona masuk ke Indonesia, hampir semua sektor terdampak, termasuk yang dirasakan Persatuan Tuna Netra Indonesia atau Pertuni Ciamis.
Ketua Pertuni Ciamis, Siti Aisyah, mengungkapkan, anggota Pertuni sebagian memiliki profesi sebagai tukang pijit. Sejak adanya corona, hampir sebagian besar anggotanya itu kehilangan mata pencaharian.
“Anggota kami ada ratusan. Sehingga, adanya virus ini kami kehilangan mata pencaharian,” terangnya, Jum’at (3/4/2020).
Dari aktifitas memijit itu, kata Siti, maka secara otomatis melakukan kontak langsung dengan pengguna jasa pijit. Namun, sejak pemberlakuan sosial distancing permintaan memijit semakin menurun drastis.
“Apalagi banyak anggota kami yang sudah berumur. Makanya sekarang orderan benar-benar kosong,” imbuhnya.
Kendati memberatkan anggotanya, namun ia mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan tanggap darurat perihal penanganan covid-19 ini.
“Saya percaya pemerintah dari daerah hingga pusat tanggap dengan nasib para tukang pijat, terutama dari kalangan tunanetra, agar bisa membantu meringankan beban saat ini. Kita harap semoga situasi normal kembali,” pungkasnya. (Fahmi/R6/HR-Online)