Berita Ciamis, (harapanrakyat.com).- Pedagang ikan di Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengeluhkan turunnya jumlah konsumen ikan segar.
Kondisi itu menyusul terjadinya pandemi wabah virus corona yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir ini.
Ujang, pedagang ikan di Banjasari, ketika ditemui HR Online, Senin (06/4/2020), membenarkan kondisi di lapangan saat ini.
Menurut Ujang, sejak ada wabah virus corona omset penjualan ikan segar menurun lantaran jumlah konsumen terus berkurang.
Ujang menuturkan, sebelum informasi wabah virus corona trending seperti sekarang, ikan segar yang ia jual laku habis.
Setiap hari, kata Ujang, ia mendapatkan kiriman ikan segar jenis mujaer dan mas dari supier asal Bandung.
“Ikan mas empat kwintal dan ikan mujaer 2 kwintal. Sebelum ada corona, setiap hari ikan selalu habis tak tersisa,” katanya.
Tapi sekarang, Ujang mengungkapkan, sudah hampir tiga minggu ikan yang ia jual tidak pernah laku habis seperti sebelum-sebelumnya.
Karena kondisi ini, Ujang menambahkan, ia terpaksa mengurangi stok kiriman ikan segar dari Bandung.
“Ikan mas dikurangi 1 kwintal dan ikan mujaer juga dikurangi 1 kwintal,” kata pedagang ikan di Banjarsari ini.
Meski begitu, harga jual ikan mas dan ikan mujaer di pasaran tidak naik ataupun turun alias stabil, yakni Rp. 35 ribu untuk ikan mas dan Rp. 30 ribu untuk ikan mujaer.
Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun HR Online menyebutkan, harga daging ayam justru merosot drastis. Biasanya dibanderol Rp 30 ribu perkilogram, kini hanya Rp. 20 ribuan. (Ntang/R4/HR-Online)