Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Permintaan ubi jalar untuk kebutuhan ekspor terus meningkat setiap harinya. Inilah yang dimanfaatkan Kohar, (52) petani di Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Bekerja sama dengan PT Galih Estetika Indonesia, Kohar membudidayakan tanaman ubi jalar di lahan miliknya.
Saat diwawancara HR Online Selasa (7/4/2020), mengatakan, pengembangan tanaman ubi jalar memiliki prospek lebih baik ketimbang menanam sayuran. Terlebih setelah bekerja sama dengan PT Galih Estetika Indonesia. Kata dia, hasil panen ubi jalar miliknya langsung dibeli oleh PT Galih Estetika Indonesia.
“Saat ini petani tidak sulit mencari pangsa pasar. Karena sudah ada kerjasama dengan PT Galih Estetika yang siap menampung hasil panen petani, harga jualnya pun sudah sesuai kesepakatan,” ungkapnya.
Karena semakin banyaknya permintaan ubi jalar untuk kebutuhan ekspor, tanah darat atau lahan tadah hujan yang biasa ditanami padi, kini dijadikan lahan khusus untuk tanaman ubi jalar.
Lanjut Kohar, budidaya ubi jalar cocok di daerah tropis yang bersuhu lembab dan panas, ideal nya 21-27 ° celsius. Sebab, untuk menghasilkan produksi yang maksimal, ubi jalar memerlukan penyinaran matahari.
Selain memiliki prospek yang menjanjikan, lanjut Kohar, bertanam ubi jalar hampir dikatakan tidak memiliki resiko, selain terbilang tanaman yang aman dan jarang terserang hama, pangsa pasarnya sudah jelas.
“Tanaman ubi jalar lebih menjanjikan selain harganya bagus juga tidak mudah diserang hama serta hemat pupuk,” ungkap Kohar.
Harga Ubi Jalar Rp 2.500-3.000 Per Kilogram
Lebih lanjut Kohar menjelaskan, dari 100 bata (tumbak) kebun ubi jalar, dia bisa menghasilkan antara 2- 3 ton. “Apabila harga perkilogramnya dikalikan dengan harga terendah, Rp 2.500 saja, maka dari lahan seratus bata bisa mendapatkan uang 5 sampai 7 juta rupiah,” katanya.
Kohar menambahkan, berdasarkan kontrak kerjasama dengan PT Galih Estetika Indonesia, harga jual ubi jalar diterima dengan harga Rp. 2500- Rp 3000/ kilogram.
“Dengan ketentuan tersebut, prospek menanam ubi jalar lebih menjanjikan. Biaya produksi dan perawatannya relatif murah, tidak tergantung pada musim, harga tetap stabil,” pungkasnya. (Edji/R8/HR Online)