Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah pemuda di Ciamis percaya jika mencegah wabah Corona tak selalu berarti menjaga orang luar masuk ke daerahnya. Tapi juga menjaga warga yang di daerahnya agar tetap di rumah dan tidak berkeliaran ke luar kampung.
Adalah pemuda dari Karang Taruna Unit 3 Mekar Suci, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang menggelar acara musik sambil ngabuburit di pinggir jalan.
Aksi mereka juga diiringi dengan pengumpulan dana. Rencananya uang yang terkumpul dari warga yang melintas tersebut akan digunakan untuk memperbaiki jalan rusak di kampungnya.
Jalan tersebut sudah lama rusak sehingga membahayakan para pengendara. Sudah banyak pengendara motor yang jatuh saat melewati jalan rusak tersebut.
Terlihat sejumlah pemuda di Ciamis memainkan musik akustik pada Selasa (5/5/2020) sore. Mereka bermain music di pinggir jalan, tepat di depan warung. Pemuda lainnya memegang wadah untuk menyimpan uang dari warga yang melintas.
Mamat, Wakil Ketua Karang Taruna Mekar Suci, mengatakan, Pemerintah menganjurkan warganya untuk diam di rumah. Sehingga pembatasan sosial bukan berarti hanya menghadang orang yang masuk, namun juga bagaimana caranya agar yang di dalam tidak keluar.
“Awal puasa di Ciamis jalan masih ramai. Banyak warga ngabuburit keluar kampung. Karena itu kami inisiatif untuk membuat acara ngabuburit di kampung. Sekalian juga ngamen, kalau dapat uang bisa digunakan memperbaiki jalan,” kata Mamat.
Peralatan musik yang mereka gunakan berasal dari anggota karang taruna, gital dan sound system juga memanfaatkan yang ada pada mereka.
Sementara kebutuhan listrik disediakan warga tanpa dipungut biaya. Selain itu, pemuda yang punya potensi di bidang musik juga diberdayakan dalam acara ngabuburit tersebut.
“Swadaya dari mulai alat musik sampai listrik, hasil gotong royong, anggota Karang Taruna bawa alat masing-masing,” katanya,
Acara ngabuburit di Desa Sukajadi tersebut bakal digelar selama Ramadan, mulai pukul 16.00 WIB dan selesai saat menjelang Magrib.
“Kita tetap menjalankan protokol kesehatan, sehingga tidak ada warga yang menyaksikan pun tidak berkerumun,” terangnya.
Menjelang Magrib, mereka menyudahi acara ngabuburit tersebut, para pemuda ini kemudian membagikan takjil gratis sumbangan para dermawan kepada warga.
Ketika ditanya uang hasil penggalangan dana yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan, menurut Maman, Corona telah menghambat pembangunan di desanya.
Dana Desa yang sedianya digunakan untuk memperbaiki jalan dialihkan untuk penanganan wabah Covid-19.
“Jalan ini sudah direncanakan akan diperbaiki desa, sekarang terhambat. Padahal banyak pengendara yang celaka karena jalannya rusak. Kami sudah meminta izin, Desa mengizinkan, bahkan Kepala Desa-nya pun menyumbang semen secara pribadi,” ungkap Mamat.
Sekali ngamen, uang yang terkumpul terlihat cukup lumayan, bisa mencapai Rp 100 ribu, paling sedikit Rp 70 ribu. Uang dari penggalangan dana tersebut akan digunakan untuk membeli material bahan penambal jalan yang rusak.
“Kegiatan kami ini Alhamdulillah dapat respon yang baik bukan hanya dari Desa tapi juga dari masyarakat. Insyaallah kegiatan ini bermanfaat meski sekarang ada wabah Corona,” tandasnya. (Fahmi2/R7/HR-Online)