Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Imbas wabah corona membuat merana bagi pedagang kecil, bahkan tak jarang dari mereka yang “banting setir” mengganti dagangannya agar tetap bisa bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu dilakukan oleh Yuliani (38), warga Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Pada hari-hari sebelum wabah Corona, dirinya berdagang mie ayam ceker yang mangkal di depan rumahnya. Sedangkan suaminya berjualan mie ayam keliling.
“Memang dulu saya berjulan mie ayam dengan modal sekitar 300 ribu rupiah masih bisa mendapatkan keuntungan sekitar 150 ribu rupiah. Itu pendapatan kotor karena dipotong pembelian bahan, jadi bersihnya 100 ribu rupiah. Ya, lumayan buat kebutuhan sehari-hari,” tuturnya, kepada HR Online, Selasa (05/05/2020).
Namun, setelah adanya wabah Corona, ia dan suaminya sangat merasakan imbas terhadap dagangannya. Jualan mie ayam dalam setiap harinya menjadi sepi pembeli. Bahkan, terkadang tidak ada pembeli mie ayam semangkuk pun.
“Langganan saya yang biasanya sengaja jauh-jauh datang ke sini, tapi semenjak ada wabah Covid-19 mereka jadi enggan untuk keluar rumah atau pergi jauh,” keluhnya.
Memilih Beralih Jualan
Usaha yang dijalani Yuli dan suaminya itu kian hari semakin sepi pembeli, hingga akhirnya kerugian yang mereka dapatkan. Kondisi tersebut membuat keduanya sepakat untuk meninggalkan dulu berdagang mie ayam.
Untuk bisa tetap bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19, maka pasangan suami istri (pasutri) ini sepakat beralih menjadi berjualan sayur tutut.
Hanya dengan modal sekitar Rp 200, Yuli bisa memasak 10 kilogram tutut yang diolahnya menjadi sayur tutut pedas siap saji sebagai makanan berbuka di bulan puasa ini.
“Sayur tutut ini perbungkusnya saya jual 2.000 rupiah, tapi dari sayanya kadang 1.500 rupiah, karena saya hanya memasak dan membungkusnya, sedangkan yang menjualnya ada lagi. Kadang dijual jadi 2.500 rupiah,” tuturnya.
Yuli berharap, dirinya sebagai pedagang kecil ada kepedulian dari pemerintah, seperti bantuan sosial penanganan Covid-19. Ia juga berharap wabah corona bisa segera berlalu.
“Yang diharapkan kalau ada bantuan jangan dipilah-pilah, sebab kalau masalah kebutuhan semuanya pasti butuh. Wabah corona yang membuat dagangan mie ayam saya sepi, semoga cepat berlalu dan usaha kami normal lagi seperti biasanya,” pungkas Yuli. (HND/R3/Koran-HR)