Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Pandemi Corona yang terjadi selama ini membuat keluarga miskin baru terus bertambah. Hal itu lantaran mereka kini tidak bisa mencari nafkah atau usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Terlepas dari persoalan tersebut, Lingkar Mata Hati Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terus bergerak melakukan kegiatan sosial demi membantu pemerintah dalam upaya pencegahan rawan pangan saat masa pandemi.
Ketua Lingkar Mata Hati Banjarsari, Muhamad Abid Buldani, mengatakan, pihaknya saat ini tengah fokus melakukan penggalangan dana, serta memberikan bantuan sembako kepada para keluarga tidak mampu yang kini mengalami ketimpangan pangan.
“Pergerakan kami semata-mata hanya demi kemanusiaan, dan bukan mau merebut tugas alih pemerintah. Namun, di sini kami lebih ingin membantu pemerintah dalam memperingan beban masyarakat miskin yang saat ini tengah mengalami krisis ketahanan pangan,” terangnya, kepada HR Online, Selasa (05/05/2020).
Abid juga mengatakan, selama pandemi Corona terjadi, Bukan hanya warga miskin atau jompo saja yang saat ini mengalami krisis ketahanan pangan, tapi muncul juga warga miskin baru, yang mana mereka kehilangan pencaharian dan kini mengalami krisis pangan.
“Di lapangan kami mendapatkan warga miskin baru, seperti halnya warga yang terpaksa harus kehilangan mata pencaharian akibat adanya wabah virus Corona. Insya Allah, kami akan terus bergerak guna membantu mereka, meski hanya sebatas memberikan beberapa kilogram beras dan mie instan. Tujuannya agar mereka tetap bisa bertahan hidup di tengah pandemi ini,” terang Abid.
Krisis Ketahanan Pangan
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun HR Online di lapangan, krisis ketahanan pangan saat ini mulai terjadi di wilayah Kecamatan Banjarsari.
Meski jumlahnya belum begitu banyak, namun upaya penanganan dari pemerintah harus lebih ditingkatkan. Seperti halnya keluarga Oyo, seorang penggayuh becak, warga Dusun Sukamaju, RT. 07, Desa Banjarsari.
Dirinya mengaku, sejak wabah Corona terjadi, ia kini kehilangan mata pencaharian, terlebih situasi saat ini tidak memungkinkan untuk dirinya melakukan aktifitas di jalanan.
“Pekerjaan saya adalah seorang tukang becak. Penghasilan juga mungkin sudah bisa ditebak, berapa sih penghasilan saya ini. Saat memasuki bulan puasa ini, harapan saya malah hilang akibat adanya Corona. Saya kehilangan semua pelanggan yang otomatis mematikan penghasilan saya. Saat ini saya hanya bisa pasrah dengan nasib,” tuturnya, ketika dijumpai HR di rumahnya.
Oyo juga mengaku jika dirinya sempat kesulitan mencari makanan untuk keluarganya. Terlebih dalam satu keluarganya ini dihuni oleh 10 jiwa yang terdiri dari dirinya, anak, menantu, serta cucu.
“Terus terang saja, sehari di bulan puasa saya sempat kehabisan beras, sementara uang tidak punya. Saya juga sempat pergi ke tetangga untuk meminta pinjaman. Bahkan saya juga sempat datang ke pak RT saat itu. Kondisi ini memang sulit bagi saya dan keluarga,” ungkapnya.
Meskipun dirinya pernah mengalami kekurangan pangan, namun saat ini Oyo sudah menerima bantuan beras. Ia berharap bantuan tersebut mampu bertahan untuk kebutuhan makan keluarganya hingga satu minggu ke depan.
Tindaklanjut Pihak Kecamatan
Menanggapi hal itu, Camat Banjarsari, Dedi Mudyana, mengaku telah mendapatkan laporan tersebut. Dirinya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat terkait kasus tersebut.
“Insyaallah, ke depannya tidak ada lagi kasus seperti ini. Kami juga telah memberikan instruksi kepada pemerintah desa sesuai instruksi dari Bupati Ciamis agar pemerintah setempat lebih ekstra dalam penanganan kasus kekurangan pangan,” katanya.
Dedi menambahkan, kini pihak desa setempat juga sudah langsung bergerak dan memberikan bantuan beras untuk keluarga Oyo.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan untuk memantau dan mengembangkan informasi, agar tidak ada lagi kasus warga yang kekurangan makan akibat adanya pandemi Covid-19. (Suherman/R3/HR-Online)