Jamu Anti Virus Corona merupakan salah satu temuan Tim Peneliti & Penemu Independen Afiliasi Nahdlatul Ulama. Jamu AVC ini diklaim bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Seperti yang kita tahu, sudah berbagai macam upaya dilakukan oleh para ilmuwan. Khususnya dalam memutus rantai virus Corona yang saat ini menjadi pandemi.
Berbagai macam jenis obat diklaim bisa berperan untuk menyembuhkan virus Corona. Sampai saat ini, ilmuwan berpacu untuk menemukan pengobatan yang paling aman dan efektif untuk dikonsumsi dan menyembuhkan virus Corona ini.
Tentang Jamu Anti Virus Corona
TPPI-ANU mengaku mereka telah menemukan jamu AVC. Selain itu, mereka juga telah meneliti kandungan yang terdapat di dalam jamu ini sejak Januari 2020 yang lalu.
Jamu AVC ini menggunakan bahan yang 100 persen alami, aman, dan juga halal. Bukan hanya itu, jamu ini juga telah diuji klinis dan minim dari efek samping berbahaya.
Sementara itu, TPPI-ANU menjelaskan bahwa bahan dan kandungan dalam jamu ini aman. Namun untuk pemaparan lebih lanjut mengenai kandungan dan bahan yang digunakan, bisa dijelaskan secara resmi oleh BPOM.
Jamu Anti Virus Corona ini nantinya akan dibuat dalam bentuk cair. Hal ini bertujuan supaya jamu ini mudah untuk diminum oleh semua kalangan. Jamu ini juga tidak ribet dan dapat disimpan dimana saja.
Jamu AVC ini tidak memerlukan suhu khusus agar khasiatnya selalu terjaga. Terkait dengan temuan tersebut, Pemprov Jabar telah menerimanya. Namun masalah keputusan dapat dipakai sebagai obat Covid-19 atau tidak, masih harus menunggu keputusan dari pihak terkait.
Uji Klinis Jamu AVC
TIM Peneliti & Penemu Independen Afiliasi Nahdatul Ulama sudah melakukan serangkaian uji klinis terhadap jamu AVC ini.
Hal ini sebagai salah satu bentuk kepedulian mereka kepada bangsa Indonesia supaya bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19 yang melanda.
Ketua I TPPI-ANU Asep Rukmana dalam siaran persnya menyatakan. Timnya juga telah melakukan uji pencegahan pada pejabat ASN Pemprov Jabar secara sukarela untuk menggunakan jamu Anti Virus Corona ini.
Uji klinis selanjutnya yaitu pengobatan kepada tiga pasien yang memiliki hasil swab positif di RS DUSTIRA dan RSKK BPSDM. Selama tiga hari pengobatan dengan jamu AVC, telah dipastikan hasil swab ke-1 dan swab ke-2 negatif.
Selanjutnya uji klinis kedua juga dilakukan di rumah sakit ini. Uji klinis dilakukan setelah tim TPPI-ANU menyampaikan paparan pada Setiawan Wangsaatmaja, selaku Sekretaris Daerah Jawa Barat.
Paparan kemudian dilanjutkan kepada Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial serta Dinas Kesehatan Pemprov Jabar 21 April lalu. Semua itu dilakukan secara informal dan hasilnya 100% berhasil.
Keberhasilan jamu Anti Virus Corona ini adalah wujud dari kerja keras segenap anggota tim TPPI-ANU yang telah dilakukan selama berbulan-bulan. Tentunya juga dengan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.
Semua dedikasi dan juga kerja keras ini telah didorong oleh rasa kepedulian dan keprihatinan yang sama, yaitu terkait dengan kapan pandemi ini akan berakhir. Sementara seperti yang kita tahu, sampai saat ini vaksin juga belum ditemukan.
Berupaya Mendapat Lisensi Edar
Berkaitan dengan hasil uji klinis jamu AVC ini. TPPI-ANU saat ini telah mengkomunikasikan dengan lengkap dan kembali memperoleh dukungan.
Dukungan tersebut berupa komitmen untuk bisa membantu proses BPOM yang ada di Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan.
Jamu Anti Virus Corona dengan bahan 100% alami dan tanpa efek samping ini memiliki sistem kerja yang fokusnya pada satu bagian mitokondria. Ini memiliki fungsi sebagai regenerasi dalam memperbaiki sel-sel.
Seberapa cepat virus Covid-19 merusaknya, kandungan jamu AVC ini akan memperbaiki sel tubuh dengan lebih cepat. Pada intinya nanti virus tersebut juga akan habis. Sebab, perbaikan sel akan terjadi dengan cepat saat konsumsi jamu AVC ini.
Pasien yang dilakukan uji klinis tersebut sudah mencoba berbagai macam obat seperti klorokuin yang diketahui sebagai obat malaria.
Tetapi sesudah minum jamu selama tiga hari, tes swab-nya negatif. Pasien pun melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya.
Harapannya, jamu Anti Virus Corona ini segera mendapatkan lisensi edar. Tujuannya supaya bisa segera digunakan untuk bisa mencegah dan juga mengobati Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini. (R10/HR-Online)