Kamis, Mei 22, 2025
BerandaBerita CiamisKisah Nenek 100 Tahun dari Ciamis yang Menginspirasi Pemuda

Kisah Nenek 100 Tahun dari Ciamis yang Menginspirasi Pemuda

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Di kalangan warga Tarikolot, Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis siapa yang tidak kenal dengan Nini (nenek) Koyi. Warga mengenal nenek 100 tahun lebih ini, karena dulunya selalu berjualan sayuran, dan palawija ke pasar Rancah.

Namun, kini diusia yang sudah renta, aktivitas Nini Koyi hanya bisa bertani di pekarangan rumahnya.

Nenek berusia 100 tahun lebih ini menempati rumah panggung berukuran 3×6 meter. Dengan ukuran sebesar itu, maka hanya ada dapur kecil, ruang tengah dan satu kamar.

Selain dinding rumahnya yang terbuat dari bilik bambu itu juga terlihat sudah bolong-bolong, kondisinya pun sudah agak reyot.

Bahkan, sudah hampir 60 tahun lebih menempati rumahnya, sampai saat ini belum pernah menikmati listrik untuk penerangan rumah.

Ditambah lagi, rumahnya yang berada di perbatasan Desa Situmandala dengan Desa Patakaharja, atau berada di bawah kaki gunung Pataka itu, jauh dari perumahan warga.

Kepada HR Online dan pemuda Tarikolot yang memberikan paket sembako, nenek berusia 100 tahun lebih ini, meski tinggal sendiri namun tetap bahagia.

“Nini sangat bahagia dan tidak mau menyusahkan orang lain. Walaupun nini sendirian dan jauh dari perkampungan,” ucapnya, Sabtu (24/5/2020).

Menurut Nini Koyi, bahkan ketika malam hanya ditemani lentera tradisional, tetapi tetap senang dan bahagia.

Sementara untuk memasak, dia menggunakan tungku tanah liat. Dimana untuk pembakarannya mengandalkan ranting dan dahan kayu yang dicari sendiri.

Wejangan Nenek 100 Tahun dari Ciamis

Meski sudah lama hidup sendiri, namun bukan berarti keluarganya membiarkan begiru saja. Diakuinya, pernah ada keluarganya yang meminta Nini Koyi untuk tinggal bersama, dan meninggalkan rumahnya.

Namun, Noni Koyi tetap lebih senang di rumahnya yang sekarang ditempati ini. karena, merasa lebih tenang ketika istirahat.

“Memang kemarin pernah menginap di keponakan nini. Cuma, karena tidak bisa tidur makanya nenek pulang ke rumah nenek ini. Walaupun kecil dan jauh dari layak, tapi nenek bahagia,” ungkapnya. 

Alasan lain dari nenek 100 tahun lebih ini sehingga ingin tinggal sendiri adalah tidak ingin menyusahkan orang lain.

”Walaupun ikut keluarga sendiri tapi selagi nini sehat dan bisa beraktivitas sendiri, lebih baik membantu orang lain dari pada dibantu,” ucapnya. 

Selain itu, Nini Koyi juga berpesan ke pemuda yang datang ke rumahnya itu, agar selagi muda jangan sampai menyusahkan orang lain.

Bahkan sang nenek mendoakan para pemuda, semoga sehat dan dihindarkan dari segala penyakit. “Selalu jaga kesehatan dan selalu bersyukur,” pesannya. 

Sementara itu, H Ekom Sarlam, sanak saudara dari nenek 100 tahun lebih ini, membenarkan bahwa Nini Koyi sudah hampir 50 tahun lebih menempati rumahnya.

Dikatakannya, selain jauh dari perkampungan warga, Nini Koyi juga belum pernah merasakan adanya listrik.

“Rumah nini memang memang jauh dari perkampungan dan hidup menyendiri. Selain itu, untuk penerangan hanya memakai cempor atau lentera tradisional,” katanya kepada HR Online.

Ekom menambahkan, bahwa sanak saudaranya bahkan dirinya pernah memintanya untuk tinggal bersamanya. Tetapi Nini Koyi tetap tidak mau pindah dari rumahnya.

Sehingga, dirinya hanya bisa menengok ketika mau pergi ke sawah, yang memang dekat dengan rumah Nini Koyi, itu pun bisanya di siang hari.

Ekom menjelaskan, dengan kondisi sudah satu abad tapi Nenek Koyi tetap bisa beraktivitas seperti yang lainnya. Bahkan, bisa membantu untuk bertani dan juga mencari kayu bakar sendiri.

Menginspirasi Pemuda

Yuyu Tahyudin, pemuda kampung Tarikolot yang juga ikut dalam kegiatan berbagi berkah, menuturkan, bahwa banyak nasihat yang dapat dipetik dari kisah Nini Koyi.

Menurutnya, meskipun hidup sendirian dan jauh dari perkampungan warga, tetapi nenek 100 tahun ini tetap bahagia. Bahkan, dengan umurnya sekarang tetap kuat beraktivitas dan semangat bekerja.

“Banyak nasihat yang didapat. Yang paling membekas adalah nasihat selalu bersyukur apapun keadaanya, dan jangan selalu mengharapkan bantuan orang lain selagi kita mampu. Itu menjadi semangat dan inspirasi pemuda,” tuturnya. (Heri/R5/HR-Online)

Notaris di Ciamis Diminta Bantu Pemerintah Percepat Pendirian Kopdes Merah Putih

Notaris di Ciamis Diminta Bantu Pemerintah Percepat Pendirian Kopdes Merah Putih

harapanrakyat.com,- Majelis Pengawas Daerah (MPD) Ikatan Notaris Indonesia (INI) Ciamis, Banjar dan Pangandaran Hendra Sukarman, meminta seluruh notaris di ketiga wilayah itu agar membantu...
Toyota Hiace Premio Luxury 2025, Kendaraan Super Premium untuk Keluarga

Toyota Hiace Premio Luxury 2025, Kendaraan Super Premium untuk Keluarga

Toyota Hiace Premio Luxury 2025 merupakan solusi transportasi modern yang mengedepankan kenyamanan serta fleksibilitas dalam setiap perjalanan. Mobil Toyota ini dirancang tidak hanya untuk...
Penipuan Petani

Hati-hati Penipuan Berkedok Bantuan, Dadang Naser Imbau Petani di Kabupaten Bandung dan KBB Lebih Waspada!

harapanrakyat.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dadang M. Naser mengimbau petani di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat, lebih waspada terhadap...
Dinas Pertanian Data Lahan yang Terendam Banjir di Panumbangan dan Cihaurbeuti

Dinas Pertanian Ciamis Data Lahan yang Terendam Banjir di Panumbangan dan Cihaurbeuti

harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,  terus melakukan pendataan terkait dampak luapan Sungai Citanduy yang merendam beberapa lahan pertanian...
BPBD Ciamis Terjunkan Personel Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Cisepet

BPBD Ciamis Terjunkan Personel Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Cisepet

harapanrakyat.com,- Kiso Solihin (83) warga Dusun Pasirkadu, RT 001/005, Desa Petir Hilir, Kecamatan Baregbeg, kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan hilang hanyut di Sungai Cisepet....
Sejarah Vihara Buddhagaya Watugong, Bermula dari Runtuhnya Majapahit

Sejarah Vihara Buddhagaya Watugong Semarang, Bermula dari Runtuhnya Majapahit

Vihara Buddhagaya Watugong adalah salah satu ikon wisata religi di Semarang, Jawa Tengah. Tempat ibadah umat Buddha ini tidak hanya populer karena arsitekturnya yang...