Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBerita JabarPenerapan New Normal di Jabar Tidak Akan Mengurangi Kewaspadaan Terhadap Covid-19

Penerapan New Normal di Jabar Tidak Akan Mengurangi Kewaspadaan Terhadap Covid-19

Berita Jabar (harapanrakyat.com),- Penerapan new normal di Jabar tidak akan mengurangi kewaspadaan terhadap Covid-19. Hal itu ditegaskan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam konferensi pers, Jum’at (29/05/2020), di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat.

Ia menyebutkan, penerapan new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Jabar akan dibarengi pengendalian risiko penularan virus corona secara komprehensif.

Seperti melakukan pengetesan secara masif dan intens, serta kesiapan fasilitas layanan kesehatan (fakes) konsisten ditingkatkan.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menyatakan, penerapan new normal di Jabar berdasarkan pada pertimbangan sains. Dan juga level kewaspadaan Covid-19 yang dilakukan di setiap daerah kabupaten/kota se-Jabar.

“Kami di Jabar proporsional berdasarkan keilmiahan, kami juga tetap waspada dan tetap bertahap. Kami mengimbau warga agar perlahan-lahan tidak melakukan euforia ketika penerapan AKB,” katanya.

Di Jabar 12 Daerah Zona Kuning dan 16 Zona Biru

Selanjutnya, berdasarkan evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Jabar, terdapat 12 daerah yang kini berada di zona kuning atau level 3.

12 daerah tersebut meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi.

Kemudian, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi. Itu artinya pad klaster tunggal telah ditemukan kasus Covid-19. Sehingga, 12 daerah tersebut direkomendasikan untuk melanjutkan lagi PSBB parsial. 

Sementara, 15 daerah yang masuk level 2 atau zona biru meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Cianjur, Kabupaten Cirebon, Garut, Kuningan, Majalengka.

Selanjutnya, Kabupaten Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Sukabumi, dan Kota Cirebon.

Semuanya daerah tersebut di atas kini berada di level 2 atau zona biru, dan bisa memasuki new normal atau AKB.

“Kewaspadaan Gugus Tugas Jabar dalam mengendalikan Covid-19 tentunya tidak akan berkurang, apalagi di daerah yang bisa menerapkan AKB,” tandas Kang Emil.

Tes Masif Covid-19

Ia juga mengatakan, pengetesan Covid-19 melalui metode tes swab atau polymerase chain reaction (PCR) maupun rapid test bakal intens dilakukan.

Dengan pengetesan masif akan mendapatkan peta sebaran Covid-19 secara komprehensif sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Pengetesan Covid-19 secara masif akan membatasi ruang gerak SARS-CoV-2. Selain itu, juga untuk mendeteksi keberadaan virus, serta melacak kontak terpapar Covid-19.

Lebih lanjut Kang Emil menjelaskan, pihaknya akan merilis banyak ambulans yang di dalamnya terdapat rapid test. Nantinya, 60 persen wilayah Jabar yang bakal menerapkan AKB akan ada ambulans.

Petugas kesehatan akan datang menggunakan ambulans ke tempat-tempat kerumunan warga untuk melakukan tes Covid-19.

“Inilah cara kami untuk memastikan AKB dapat berjalan baik, jangan menghilangkan kewaspadaan,” ujarnya.

Dalam melaksanakan pengetesan masif, Gugus Tugas Covid-19 Jabar ini menggunakan pola yang Korea Selatan lakukan. Yakni mengetes sebanyak 0,6 persen dari jumlah penduduk atau 300 ribu penduduk Jabar.

“Kabar baiknya, di Jawa Barat ini, bulan depan PCR produksi PT Biofarma telah tersedia. Produk tes tidak impor lagi. Karena, pembuatan alat rapid test berkualitas oleh Unpad dan ITB tersedia. Meskipun jumlahnya terbatas,” kata Ridwan Kamil.

Ia menegaskan, jangan sampai kaget jika angka-angkanya kurang baik, maka kami akan memperketat lagi PSBB,. 

Gugus Tugas Jabar Akan Menambah Alat Tes Covid-19

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Berli Hamdani, menambahkan, pihaknya kini memiliki sebanyak 34.000 alat tes swab, dan 5.000 alat rapid test. Gugus Tugas Jabar juga bakal terus menambah alat tes Covid-19.

Selain melakukan pengetesan masif, Gugus Tugas Jabar juga intens tingkatkan kesiapan manajemen bagi ruang perawatan Covid-19.

Baik dari mulai tingkat pelayanan dasar, ruang-ruang perawatan di RS (Rumah Sakit) rujukan, hingga transportasi rujukan.

Hal itu sebagai salah satu upaya dalam menekan risiko tingkat kematian pasien positif Covid-19. Berli mengatakan, semuanya diperbaiki serta distandarisasi ulang yang sesuai dengan standar baru layanan Covid-19.

Ia juga melaporkan, hingga sekarang ini, persentase tingkat keterisian di ruang perawatan Covid-19 yang ada di RS rujukan hanya 30,21 %. Itu artinya, ada sekitar 69,79 % ruang perawatan Covid-19 di RS rujukan yang masih tersedia.

Kemudian, untuk ketersediaan APD, jika bulan April semua daerah di Jabar mengeluhkan kekurangan APD sesuai level resiko. Maka bulan Mei ini semua permintaan tersebut telah mampu terpenuhi.

“Kini sudah tidak ada lagi Faskes yang mengeluhkan atau mengungkapkan kekurangan APD maupun soal APD yang tidak standar,” tandasnya.

Gugus Tugas Covid-19 Jabar juga konsisten dalam menginventarisasi pusat isolasi tambahan di beberapa daerah.

Hal itu sebagai salah satu upaya dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 positif.

Barli menyebutkan, hingga Rabu, 27 Mei 2020, jumlah tempat tidur yang tersedia di pusat isolasi Jabar mencapai 1.312.

Dari jumlah total kapasitas tempat tidur yang tersedia, yang sudah terisi 153 atau 11,66 persen. (Eva/R3/HR-Online)

Sejarah Nyi Gadung Melati, Ratu Penjaga Alam Merapi

Sejarah Nyi Gadung Melati, Ratu Penjaga Alam Merapi

Berbicara mengenai Gunung Merapi, tentu ada banyak sekali cerita-cerita menarik yang berkembang secara turun-temurun. Mulai dari kisah tentang aktivitas gunung yang penuh misteri, mitos...
Apa Saja Alasan Panda Makan Bambu, Simak Penjelasannya

Apa Saja Alasan Panda Makan Bambu? Simak Penjelasannya

Para ilmuwan menemukan alasan panda makan bambu padahal neneknya moyangnya merupakan pemakan daging (karnivora). Alhasil mereka pun heran karena sebenarnya hewan ini cenderung memiliki...
iPhone SIM Sticker, Cara Kerja, Kekurangan dan Penggunaannya

iPhone SIM Sticker, Cara Kerja, Kekurangan dan Penggunaannya

Bagi siapa saja yang sering jual beli gadget secara online, tentu pernah menemukan istilah iPhone SIM sticker. Pada dasarnya, istilah ini tidak hanya sekedar...
Selamat! Usai Jalani Prosesi Siraman, Luna Maya Akan Menikah Hari Ini dengan Maxime Bouttier

Selamat! Usai Jalani Prosesi Siraman, Luna Maya Akan Menikah Hari Ini dengan Maxime Bouttier

Setelah penantian panjang, akhirnya Luna Maya akan segera melepas masa lajangnya dengan Maxime Bouttier. Kabarnya, kedua sejoli ini akan melakukan prosesi pernikahan di resort...
Sayembara perpisahan sekolah ala Dedi Mulyadi

Sayembara Perpisahan Sekolah Termegah dan Termurah ala Dedi Mulyadi, Total Hadiah Rp165 Juta

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan sayembara perpisahan sekolah termegah dan termurah. Tak tanggung-tanggung total hadiah sayembara mencapai Rp165 juta. Dedi Mulyadi mengumumkan...
Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE Resmi Meluncur, Tablet Super Nyaman dengan Performa Canggih

Samsung Galaxy Tab S10 FE dan S10 FE Plus resmi meluncur di Indonesia. Dua tablet kelas menengah dengan harga terjangkau ini menawarkan layar luas...