Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sampah plastik di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, masih menjadi problem yang hingga kini belum terselesaikan. Meski pemerintah setempat, warga dan penggiat parawisata sudah menggalakkan kegiatan bersih-bersih pantai, namun belum menjadi solusi.
Tumpakan sampah yang kebanyakan berbahan plastik ini masih sering terlihat di pinggir pantai. Akibatnya, area pantai terlihat kotor dan kumuh. Kondisi ini tentu akan mengganggu wisatawan yang hendak menikmati keindahan pantai.
Sampah Plastik di Pantai Pangandaran Sebagian Besar Berasal dari Sungai
Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, persoalan sampah tidak cukup diselesaikan di area pantai saja, tetapi harus dari hulu sampai hilir.
“Masyarakat pengunungan pun memberi kontribusi terhadap penumpukan sampai di pantai. Karena sampah yang dibuang ke sungai pada akhirnya akan menumpuk di laut. Jadi untuk menyelesaikan persoalan sampah ini harus dimulai dari hulu (pegunungan) hingga ke hilir (area pantai),” ujarnya, Senin (29/06/2020).
Menurut Tonton, sampah plastik di pantai Pangandaran yang menumpuk di pinggir pantai merupakan kumpulan sampah yang terserat ombak dari laut lepas ke pantai. Dan beberapa diantaranya nyangkut di jaring nelayan.
Akar masalahnya, lanjut Tonton, sampah dari berbagai anak sungai masuk ke laut dan kemudian terseret ombak hingga akhirnya terdampar di pantai.
Dengan begitu, lanjut dia, selama masyarakat masih membuang sampah ke sungai, persoalan sampah plastik tidak akan pernah selesai.
“Jadi untuk menyelesaikan persoalan sampah ini perlu kepedulian kolektif. Mulai dari masyarakat di pegunungan, kota hingga pesisir pantai. Semua harus peduli dan menjaga kelestarian dan keindahan pantai,” katanya.
Tonton menjelaskan, sampah yang sering mengotori area pantai merupakan kumpulan dari berbagai aliran air. Tidak hanya sungai, tetapi juga dari selokan kecil yang berada di permukiman padat penduduk. Sampah-sampai itu kemudian mengalir ke sungai hingga akhirnya ke laut.
“Sampah plastik di pantai Pangandaran ini sebagian besar berasal dari sungai atau bukan dari area pantai. Jadi menjaga kebersihan di area pantai saja belum cukup. Tetapi harus diikuti dengan menghentikan kebiasan buruk membuang sampai ke sungai,” ungkapnya.
Nelayan Bantu Bersihkan Sampah
Namun begitu, lanjut Tonton, pihaknya mengapresiasi para nelayan dan penggiat parawisata yang hampir setiap hari membersihkan sampah di area pantai dan mengumpulkannya di beberapa lokasi.
“Kalau masyarakat di pesisir pantai sudah sadar betul bahwa pantai yang menjadi lahan ekonomi masyarakat harus bersih dari sampah. Makanya dengan adanya kesadaran ini, membuat kami mudah saat mengangkut sampah. Kami sangat mengapresiasi,” ujarnya.
Menurut Tonton, persoalan sampah plastik di Pantai Pangandaran tidak hanya membuat kumuh dan kotor, tetapi juga merusak ekosistem laut. “Kemarin saja ditemukan bangkai Penyu yang dimana di dalam perutnya penuh dengan sampah,” pungkasnya. (R2/HR-Online)