Senin, Oktober 2, 2023
BerandaBerita TerbaruSejarah Nabi Ibrahim, Suri Tauladan Umat Islam

Sejarah Nabi Ibrahim, Suri Tauladan Umat Islam

Sejarah Nabi Ibrahim, nabi ke-6 umat Islam yang merupakan penghulu para nabi menarik untuk diulas. Dari Nabi Ibrahim, lahir keturunan para nabi dan rasul.

Nabi Ibrahim juga salah satu nabi Ulul Azmi bersama Nabi Nuh, Musa, Isa serta Muhammad SAW. Nabi Ibrahim lahir pada masa kekuasaan Raja Namrud yang cukup zalim.

Pada masa itu, semua bayi laki-laki dibunuh. Kemudian ibu Nabi Ibrahim yakni Amilah memasukkan Ibrahim kecil pada sebuah gua supaya Ibrahim tidak dibunuh para pengawal Raja Namrud.

Sejarah Nabi Ibrahim, Suri Tauladan Umat Islam

Nabi Ibrahim lahir di lingkungan yang penduduknya masih sangat jahiliyah. Bahkan ayah Nabi Ibrahim bekerja sebagai pembuat berhala yang dijadikan sesembahan para kaumnya.

Meskipun demikian, Nabi Ibrahim tidak lantas mengikuti kebiasaan jahiliyah tersebut. Nabi Ibrahim justru berpikir bahwa berhala bukanlah Tuhan yang layak disembah.

Beberapa kisah Nabi Ibrahim telah diabadikan di dalam Al Qur’an. Mulai dari bagaimana Ibrahim berpikir serta mencari keberadaan Tuhan, mukjizat yang dimilikinya yakni tidak mati meski dibakar hidup-hidup, cara dakwah, serta kisah-kisah teladan lainnya.

Sejarah Nabi Ibrahim yang Patut Diteladani

Berikut ini beberapa kisah Nabi Ibrahim AS yang perlu diketahui dan patut diteladani:

Asal-Usul Nabi Ibrahim As

Nabi Ibrahim As adalah putra tokoh pemahat patung yang bernama Tarikh (Azar) yang cukup terkenal pada masa kekuasaan Raja Namrud.

Ibrahim lahir dari seorang ibu yang bernama Umaelah atau disebut dengan Amilah. Menurut kisah Nabi Ibrahim As, ia dilahirkan di Kota Babilonia.

Setelah tumbuh remaja, Nabi Ibrahim kemudian berhijrah menuju daerah Haran yang merupakan wilayah yang dekat dengan Bait al-Maqdis.

Tidak lama setelah dia menetap di Bait al-Maqdis, ayah Nabi Ibrahim meninggal dunia pada usia 250 tahun.

Sejarah Nabi Ibrahim Sang Pencari Tuhan

Semenjak kecil, Nabi Ibrahim telah dikaruniai kecerdasan yang luar biasa. Beliau dapat membaca kekafiran lingkungan sekitar dimana ia tinggal.

Saat itu para masyarakat dimana Nabi Ibrahim tinggal saling menyembah berhala-berhala. Dari situlah Nabi Ibrahim berpikir siapakah Tuhan Sebenarnya?.

Pada saat itu, Nabi Ibrahim beranggapan bahwa bintang, bulan, dan matahari merupakan Tuhan umat manusia.

Akan tetapi, ia mengalami kekecewaan. Anggapannya tersebut tidak sesuai dengan harapannya. Hingga akhirnya, Nabi Ibrahim memperoleh wahyu serta mengetahui yang berhak disembah hanya Allah SWT.

Dengan kekuasaan Allah SWT, maka ada langit, bumi, serta makhluk hidup. Allah juga yang menciptakan siang dan malam serta semua yang ada di alam semesta.

Sejarah Nabi Ibrahim Bergelar Khalilullah dan Abram

Nabi Ibrahim merupakan nabi ke-6 umat Islam yang memperoleh gelar Khalilullah atau Kesayangan Allah.

Sesuai dengan Qur’an Surat An Nisa ayat 125 yang artinya :

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.”

Arti nama Ibrahim sebagaimana yang tertuang di dalam Taurat, menyebutkan bahwa Ibrahim As dikenal sebagai Abram yang berarti ayah yang luhur.

Maka kata Ibrahim memiliki artinya “ayah bagi sebagian besar manusia” atau “pemimpin bagi sebagian besar manusia di dunia”.

Hal ini sesuai dengan QS Al Baqarah ayat 124:

” Dan (inglatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.

Allah berfirman : “Sesungguhnya aku kan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.” Ibrahim berkata : “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.

Sejarah Nabi Ibrahim Berdakwah pada Kaumnya

Setelah menerima wahyu, Nabi Ibrahim semakin yakin bahwa apa yang dilakukan ayah dan kaumnya merupakan perbuatan yang sesat.

Selain kecerdasan, Nabi Ibrahim juga dikaruniai keberanian untuk mengembalikan kaumnya pada jalan yang benar.

Hal ini ia lakukan dalam sebuah acara perayaan yang diselenggarakan oleh para penduduk. Saat itu Ibrahim menghancurkan semua berhala dan hanya menyisakan satu berhala yang paling besar.

Dari peristiwa ini, Nabi Ibrahim mencoba meyakinkan penduduk bahwa berhala tidak layak disembah. Hanya Allah SWT yang berhak serta layak disembah.

Atas kejadian ini, Raja Namrud menghukum Nabi Ibrahim serta membakarnya hidup-hidup. Akan tetapi, atas izin Allah, api yang menyentuh tubuh Nabi Ibrahim berubah menjadi dingin. Hal ini menjadi salah satu mukjizat Nabi Ibrahim.

Sejarah Nabi Ibrahim lainnya yang dapat menjadi suri tauladan adalah penantiannya untuk memperoleh keturunan. Dalam usia beliau yang telah menginjak 100 tahun, Nabi Ibrahim baru diberi keturunan oleh Allah. (R10/HR-Online)

Cek berita dan artikel HarapanRakyat.com yang lain di Google News