Kamis, Mei 1, 2025
BerandaBerita TerbaruAnjing Spesies Baru di Papua Mirip Rubah dan Tak Bisa Menggonggong

Anjing Spesies Baru di Papua Mirip Rubah dan Tak Bisa Menggonggong

Anjing spesies baru ditemukan di kawasan Bumi Cendrawasih atau Papua. Hal ini cukup mengejutkan apalagi keberadaan anjing tersebut terletak di pegunungan. Dari segi materi, kawasan Papua memang memiliki banyak hal menarik.

Tak heran jika spesies yang unik juga ditemukan di kawasan ini. Jika menyisir kawasan Pulau Papua, maka akan terlihat banyak sekali keindahan dan keanekaragaman hayati. Cukup mengejutkan ketika seorang warganet membagikan foto anjing di laman media sosial.

Baca juga: Temuan Spesies Parasit Baru di Paltform Twitter, Troglomyces Twitteri

Dimana dalam sebuah laman tersebut terdapat gambar anjing yang menyerupai rubah. Diketahui bahwa anjing tersebut belum memiliki nama ilmiah. Sehingga belum diketahui jenis hewan yang satu ini.

Anjing Spesies Baru di Pegunungan Tengah Papua

Keanekaragaman hayati di kawasan Papua memang sangat mengesankan. Tak heran rasanya jika anjing yang belum memiliki nama ilmiah ditemukan di pegunungan tengah. Dimana ketinggiannya mencapai 3000mdpl.

Dari laman media sosial seorang warganet, anjing tersebut terlihat memiliki bulu yang tebal. Jika dihubungkan dengan kawasan tempat tinggalnya, maka memang berhubungan. Sebab, bulu tersebut digunakan untuk menjaga tubuh agar tetap hangat.

Anjing spesies baru ini secara sekilas tampak seperti rubah. Mulai dari bentuk wajah, tubuh, ekor, bahkan hingga warna bulunya. Jika melihat untuk pertama kalinya, maka seseorang mengira bahwa spesies ini adalah rubah. Nyatanya hewan ini adalah anjing langka yang cukup unik.

Warganet @anangdianto yang membagikan foto anjing tersebut juga menambahkan beberapa cuitan. Diantaranya adalah anjing tersebut berada di area Grasberg. Kemudian ciri-ciri anjing ini adalah dibalut dengan bulu tebal berwarna coklat emas. Telinga anjing tersebut juga berbentuk segitiga.

Ditambah lagi dengan ekor yang tebal dan moncong pendek layaknya rubah. Warganet tersebut juga menyebutkan bahwa anjing tersebut tidak bisa menggonggong. Pemilik akun @anangdianto sendiri merupakan mechanical engineer di perusahaan Tembagapura Papua.

Ini bukan kali pertama anjing yang mirip rubah menampakkan dirinya. Tepatnya di tahun 2017, anjing ini muncul dengan visual yang sama seperti sekarang. Hal ini tentunya membuat para peneliti menjadi heboh dengan penampakan tersebut.

Suku Moni merupakan suku yang mendiami dataran tinggi Papua. Suku tersebut menganggap bahwa anjing spesies baru ini adalah penjaga Puncak Cartenz. Bagi orang biasa yang mungkin belum pernah melihatnya, maka agak sulit untuk menemukan anjing ini.

Berbeda halnya dengan suku Moni yang dengan mudahnya menemukan spesies langka ini. Pernyataan tersebut juga dikatakan oleh Maximus Tripagau yang merupakan tokoh dari suku Moni. Bahkan terdapat mitos yang menyebutkan bahwa anjing ini bisa berubah menjadi laki-laki jantan.

Dimana laki-laki tersebut akan menjaga Puncak Cartenz. Bahkan akan berubah menjadi garang dan memakan jantung orang yang jahat. Hal ini merupakan penjelasan dari tokoh Suku Moni, Maximus Tipagau.

Baca Juga: Hewan dengan Indra Penciuman Paling Tajam, Bukan Hanya Anjing

Dingo, Anjing Spesies Baru yang Ada di Papua

Freeport Indonesia dan Uncen ternyata pernah melakukan penelitian terhadap anjing langka ini. Hasilnya pun cukup menarik, sampel DNA anjing ini sama dengan anjing Dingo. Sebagai catatan, Dingo merupakan spesies yang ada di kawasan Australia.

Jadi, dapat dikatakan bahwa anjing spesies baru ini adalah kerabat dari anjing Dingo. Namun jika menyisir penelitian yang lain, ternyata anjing ini telah diamati sejak tahun 1980. Pengamatan ini dilakukan oleh Geologis asal Amerika Serikat.

Pengamatan yang dilakukan juga menuai banyak pertanyaan. Sebab, spesies ini terbilang langka dan unik. Sehingga banyak orang yang penasaran akan asal usul anjing mirip rubah ini.

Pengamatan tersebut akhirnya berakhir dan kembali mencuat di tahun 2012. Pada saat itu, National Geographic juga meliput anjing langka ini.

Menurut masyarakat asli di kawasan Papua, anjing ini memang terbilang liar. Sehingga dibiarkan hidup di alam bebas seperti pegunungan tengah. Salah satu keunikan dari anjing ini adalah tidak bisa menggonggong. Namun anjing ini dapat melolong layaknya serigala meski tidak selantang serigala.

Dari cuitan warganet tersebut banyak masyarakat yang memberikan komentar positif. Bahkan ada yang mengatakan bahwa anjing spesies baru ini harus dilestarikan. Ada pula akun yang mengomentari bahwa dirinya tidak bisa membedakan anjing tersebut dengan musang dan serigala. (R10/HR Online)

Penyebab dan Cara Mengatasi iPhone Tidak Bisa Dicadangkan

Penyebab dan Cara Mengatasi iPhone Tidak Bisa Dicadangkan

iPhone tidak bisa dicadangkan seringkali menyulitkan pengguna ketika ingin ganti perangkat. Hal ini juga kerap membingungkan pengguna saat ingin service ponsel. Saat memperbaiki ponsel,...
Toko Bangunan Hangus Terbakar di Kawali Ciamis, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Toko Bangunan Hangus Terbakar di Kawali Ciamis, Kerugian Capai Rp 200 Juta

harapanrakyat.com,- Sebuah toko bangunan di Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hangus terbakar, Kamis (1/5/2025). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran...
Juara Liga 1

Menuju Juara Liga 1 2024/2025, Persib Bandung Cuma Butuh 2 Poin untuk Kalahkan Malut United

Kemenangan Persib Bandung untuk menjadi juara Liga 1 bak sudah di depan mata. Pada Liga 1 2024/2025 pekan ke-31, tim Maung Bandung ini hanya...
Bangkitkan Cita Generasi Muda, PK-253 LPDP Birama Bestari Adakan Kelas Inspirasi di Indramayu

Bangkitkan Cita Generasi Muda, PK-253 LPDP Birama Bestari Adakan Kelas Inspirasi di Indramayu

harapanrakyat.com,- Sebanyak 596 siswa SMP Negeri 1 Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengikuti kegiatan proyek sosial bertajuk "Menyalakan Asa, Menjemput Cita". Kegiatan tersebut digagas...
Stasiun KA di Jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang

Jejak Bangunan Stasiun KA di Jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang yang Masih Tersisa

harapanrakyat,- Bangunan stasiun KA di jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang sebagian besar sudah lenyap sejak kereta api tersebut berhenti beroperasi sekitar tahun 1982, atau setelah Gunung Galunggung...
Yamaha R25 2025 Lebih Bertenaga, Sudah Mendapat Euro 5+

Yamaha R25 2025 Lebih Bertenaga, Sudah Mendapat Euro 5+

Yamaha R25 2025 sangat menarik dan membuat penasaran. Kehadiran generasi terbaru dari Yamaha R25 ini menjadi gebrakan di pasar otomotif Indonesia. Peluncuran motor ini...