Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TasikmalayaPetani di Tasikmalaya Tanam Pohon Kayu Balsa untuk Interior Pesawat

Petani di Tasikmalaya Tanam Pohon Kayu Balsa untuk Interior Pesawat

Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com),- Petani di Salopa memanam pohon kayu balsa untuk interior pesawat. Selain itu, berbagai jenis bibit tanaman lainnya pun tersedia untuk dijual.

Petani tersebut bernama Ecep Kusnara, warga Kampung Cikembang, Desa Karyamandala, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Selain menanam pohon kayu balsa untuk bahan interior pesawat, berkat ketekunannya dalam menaman berbagai jenis tanaman, Ecep pun sempat mengekspor lengkuas hingga ke Swis.

Saat ditemui HR Online, Sabtu (25/07/2020), Ecep menunjukkan beragam jenis tanaman yang ditanam dalam polybag berjejer rapi di halaman rumahnya.

“Saya bertani sudah lama, yaitu dari tahun 1997. Saya juga menanam jati plus, pohon kayu balsa. Kalau jati plus dijualnya ketika berumur sudah besar dan membutuhkan bebarapa tahun,” tuturnya.

Sedangkan, pohon kayu balsa untuk interior pesawat biasa dipanen ketika berumur 3 tahun. Kayu balsa dijual per meter kubik dengan harga Rp 2 juta.

“Waktu jaman dulu, hasil dari menjual pohon kayu balsa cukup untuk membiayai anak kuliah di Yogyakarta. Kalau di Tasikmalaya memang belum ada kayu balsa, yang ada hanya di Jawa Timur dan di Purworejo. Saya beli benih pohon kayu balsa dari online,” terangnya lagi.

Manfaatkan Polybag untuk Menanam

Selain jati plus dan pohon kayu balsa, Ecep juga menanam padi mawar. Karena tak punya lahan sawah, maka dirinya menanam padi mawar di dalam ember.

Kemudian, ada pula tanaman cabai, tomat, jahe merah yang ditanam menggunakan media polybag. Semua jenis bibit tanaman yang ditanamnya terlihat tumbuh sumbur.

“Sebab saya gak punya sawah, jadi tak ada salahnya kalau ada kemauan menanam padi mawar di ember atau di halaman rumah juga bisa. Lihat saja saya tanam cabe, tomat, jahe merah tumbuh subur,” ujarnya.

Ecep mengaku kalau dirinya tidak memiliki ilmu pertanian. Bahkan, belum pernah mengikuti pelatihan dari Dinas Pertanian. Dalam bertani, ia hanya belajar tata cara menanam melalui Google saja. Karena memang memiliki hobi menanam berbagai jenis bibit tanamam.

“Mengurus kebun ini saya mempekerjakan masyarakat sekitar. Bayarannya kalau laki-laki 40 ribu rupiah sehari, sedangkan perempuan 35 ribu ribu sehari. Ada sekitar 15 orang yang kerja di sini, kerjanya hanya mengisi polybag dengan jenis bibit tanam,” pungkas Ecep. (Apip/R3/HR-Online)

Cara Mengaktifkan Action Mode iPhone, Video Lebih Stabil

Cara Mengaktifkan Action Mode iPhone, Video Lebih Stabil

Cara mengaktifkan Action Mode iPhone tak sesulit yang dibayangkan. Hal ini karena pemula juga bisa ikut mencobanya. Namun sebelumnya, ketahui dulu sebenarnya apa mode...
Resmi Jadi Dosen Tetap di LSPR, Prilly Latuconsina: Suatu Kehormatan

Resmi Jadi Dosen Tetap di LSPR, Prilly Latuconsina: Suatu Kehormatan

Aktris sekaligus penyanyi terkenal Prilly Latuconsina kembali mencuri perhatian publik berkat prestasinya di dunia pendidikan. Selebriti cantik kelahiran 1996 itu resmi menyandang status sebagai...
Acer Chromebook Spin 714, Laptop Ringan Spek Gahar

Acer Chromebook Spin 714, Laptop Ringan Spek Gahar

Di zaman serba digital seperti sekarang, pengguna butuh perangkat yang bisa mereka andalkan setiap saat. Entah itu untuk mengerjakan tugas, riset materi, atau sekadar...
Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook bukan hanya bisa menghasilkan uang saja melainkan lebih dari itu. Facebook adalah aplikasi media sosial yang populer di dunia, tak...
Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

HP Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

Menjelang perilisan di beberapa waktu mendatang, Infinix GT 30 Pro muncul pada laman pengujian Geekbench dengan mengungkap sejumlah spesifikasi penting. Smartphone Infinix ini kabarnya...
Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...