Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Peh Cun, Budaya Tionghoa dengan Makna Mendalam

Sejarah Peh Cun, Budaya Tionghoa dengan Makna Mendalam

Sejarah Peh Cun berkaitan dengan budaya Tionghoa. Akan tetapi, budaya tersebut sudah mengakar kuat di Indonesia. Dalam sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa budaya ini berupa festival balapan perahu.

Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Wafat, Proklamator dalam Sejarah Indonesia

Festival ini berlangsung di pinggiran sungai yang ada di beragam wilayah Indonesia, terutama Jakarta. Bagi masyarakat Cina, budaya ini terbilang sakral.

Sejarah Peh Cun di Indonesia

Festival balapan perahu ini cukup unik. Bukan sembarang perahu, melainkan ada simbol kepala naga.

Untuk penamaannya sendiri sebenarnya asalnya dari bahasa Hokkian. Kata tersebut artinya yaitu mendayung perahu. Dalam hal ini artinya jadi mendayung perahu berkepala naga.

Dalam sejarahnya, ternyata pertunjukan ini sudah ada saat masa kolonial Belanda. Di masa tersebut, festival ini terselenggara di sekitar Jalan Gajah Mada Jakarta dan Kali Ciliwung.

Asal Usul Peh Cun

Berdasar silsilahnya, festival ini memiliki makna sebagai hari peringatan kematian Quan Yuan (343-278 SM). Bukan sembarang orang karena ia termasuk tokoh bersejarah di Cina. Ia pernah terjun ke sungai lantas tenggelam.

Sejarah Peh Cun ini ada di dalam buku Olievier Johannes Raap. Buku tersebut judulnya Soeka Doeka di Djawa Tempo Doeloe.

Terkait asal-usulnya, ternyata perayaan ini juga memperlihatkan berbagai makanan tradisional khas Tiongkok. Mulai dari bakpao, bakcang, dan lain sebagainya.

Lalu saat merayakannya, ritual ini bermula dengan persembahyangan Toang Yang. Persembahyangan ini terselenggara di tengah hari saat hari kelima bulan Juni.

Di dalam bahasa Cina, waktu tersebut terkenal dengan sebutan go gwee cee go. Hal ini sesuai dengan jurnal sejarah Rosyadi yang judulnya Festival Peh Cun: Menelusuri Tradisi Etnis Cina di Kota Tangerang.

Perayaan Peh Cun Sekarang

Perayaan ini juga berkaitan dengan syukuran desa. Namun di era sekarang, maknanya sudah berbelok arah tak lagi sama seperti perayaan yang suku Kung Wu maupun Yue lakukan dulu.

Baca Juga: Sejarah Rambut Gondrong di Era Orde Baru, Picu Pemberontakan

Hal ini karena sekarang perayaannya juga berkaitan dengan tokoh yang ada di Cina. Tokoh tersebut asalnya dari keluarga dinasti Chouw.

Makna Budaya Peh Cun

Perayaan ini memiliki makna berupa pengingat manusia agar memahami kekuasaan Tuhan. Selain itu, perayaan ini juga memiliki makna berupa permohonan manusia pada Tuhan agar selalu mendapat kekuatan untuk menghadapi beragam cobaan hidup.

Melalui sejarah perayaan Peh Cun ini, manusia juga berharap agar Tuhan senantiasa memberi jalan keselamatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan makna tersebut, dalam perayaan ini memang perlu melakukan ritual Toang Yang.

Ritual ini bisa dilakukan di Klenteng Boen Tek Bio atau rumah masing-masing. Dalam ritual ini pun melibatkan berbagai persembahan seperti halnya sesaji yang berisikan buah-buahan lengkap.

Setelah itu, ritual berlanjut dengan mengganti baju atau selimut Empeh Pe Cun. Selimut tersebut merupakan kain yang menutupi perahu naga.

Awalnya ada ksatria yang namanya Kapitan Oey Khe Thay yang menyumbangkan perahu naga hijau ke Klenteng Boen Tek Bio pada tahun 1900. Lalu ikut lomba Peh Cun pada tahun 1911.

Keseruan Tradisi Peh Cun

Dengan sejarah tadi, saat ini perayaan budaya Tionghoa Peh Cun memperlihatkan berbagai aktivitas seru. Adapun salah satunya yaitu tradisi tangkap bebek.

Hal ini sesuai dengan informasi yang terdapat di akun media sosial Instagram @infotangerang.id. Ada salah satu postingannya yang berisikan keseruan tradisi tangkap bebek dalam perayaan tersebut dan terselenggara di Kota Tangerang.

Perayaan ini berlangsung pada tanggal 22 Juni 2023 kemarin. Di kolom komentar terdapat respon dari warganet.

Ada salah satu warganet yang menyebut bahwa perayaan Peh Cun termasuk tradisi dengan sejarah tertua yang ada di Indonesia. Hal ini lantaran tradisinya sudah ada sejak tahun 1902 silam.

Ada juga warganet yang menyebut bahwa tradisi ini sangatlah seru. Karena hal itu, tradisi ini jadi hiburan tersendiri. Baik itu bagi masyarakat setempat maupun wisatawan yang berasal dari daerah lainnya.

Baca Juga: Sejarah Bahari Indonesia, Jelajah Dunia Maritim Leluhur Nusantara

Setelah simak uraian di atas, tentu bisa tahu sejarah Peh Cun. Budaya Cina ini tak hanya ada di negara asalnya, melainkan sudah merambah ke berbagai negara lainnya di dunia ini. Bahkan perayaan ini sudah melekat kuat di Indonesia. (R10/HR-Online)

Juara Liga 1 2024-2025

Jadi Juara Liga 1 2024-2025, Ternyata Persib Pernah Dikalahkan 3 Klub Ini

Persib Bandung berhasil membawa gelar juara Liga 1 2024-2025, bahkan saat kompetisi baru memasuki pekan ke-31. Dengan 64 poin yang Persib dapatkan membuat pesaingnya...
Pelanggan Non Aktif PDAM

Pelanggan Non Aktif PDAM Tirta Anom Kota Banjar Capai 3.500 Dapat Relaksasi, Begini Ketentuannya!

harapanrakyat.com,- Pelanggan non aktif PDAM Tirta Anom Kota Banjar, Jawa Barat, mendapatkan relaksasi berupa penghapusan tagihan pembayaran dan denda, serta biaya pemasangan kembali. Hal itu...
Isa ZegaTerima Vonis Penjara 3,5 Tahun Akibat Hina Shandy Purnamasari

Isa ZegaTerima Vonis Penjara 3,5 Tahun Akibat Hina Shandy Purnamasari

Isa Zega terima vonis penjara atas kasusnya dengan Bos MS Glow.  Kasus yang melibatkan kedua pihak ini sempat menarik perhatian publik. Terutama karena Isa...
Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan seekor kuda kepada salah seorang siswa yang tengah menjalani pembinaan di barak militer Kodim 0610 Sumedang...
Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...