Kamis, Mei 8, 2025
BerandaBerita TasikmalayaPosyandu Terhenti, Stunting di Kota Tasikmalaya Diprediksi Meningkat

Posyandu Terhenti, Stunting di Kota Tasikmalaya Diprediksi Meningkat

Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),– Kasus stunting di Kota Tasikmalaya diprediksi meningkat, apalagi pelayanan kesehatan seperti Posyandu terhenti akibat pandemi Covid-19.

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi pada tahun 2019 meningkat dari 10,8 persen menjadi 10,95 persen dari keseluruhan anak yang lahir di Kota Tasikmalaya. Karena itu, kasus stunting pada tahun 2020 pun diprediksi meningkat.

Stunting pada anak umumnya menyebabkan tinggi badan kurang dari 50 cm. Kasus stunting biasa ditemukan pada anak dari keluarga miskin.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Uus Supangat, mengatakan, status gizi balita menjadi indikator kinerja pemerintah daerah sampai pusat dalam penanganan kasus stunting.

“Status gizi balita bisa diketahui dari penimbangan balita, namun selama pandemi Covid-19 pelayanan kesehatan penimbangan balita ini terhenti. Hal inilah yang diprediksi meningkatkan kasus stunting atau gizi buruk,” katanya, saat Sosialisasi Bulan Penimbangan Balita (BPB) di salah satu hotel Kota Tasikmalaya, Selasa (21/7/2020).

Karena itu, lanjut dr Uus, pihaknya akan mengaktifkan kembali Posyandu di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya untuk menekan angka stunting semaksimal mungkin.

“Ini untuk mengejar ketertinggalan selama pelayanan penimbangan balita terhenti akibat pandemi Covid-19. Tentunya tetap dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Selain itu, dilakukan pula penguatan kapasitas SDM dalam pemahaman, pelacakan dan penanggulangan stunting sehingga diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lapangan.

“Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga akan melakukan intervensi ke lokasi dimana ada kejadian kasus stunting. Salah satunya dengan pemberian makanan tambahan,” terangnya.

Ujung tombak penanganan stunting, menurut dr Uus, berada di pihak Puskesmas dan TP PKK pada Pokja Posyandu. Karena itu harus ada sinergi antara masyarakat dan semua pihak stakeholder dalam upaya memperhatikan dan meningkatkan derajat kesehatan.

“Dengan status gizi yang terkontrol, mudah-mudahan dapat meningkatkan imunitas mereka sehingga mereka bisa lebih tahan lagi terhadap berbagai panyakit termasuk penyakit yang punya potensi wabah,” tandasnya. (Apip/R7/HR-Online)

Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kades di Kota Banjar Respon Pembentukan Koperasi Merah Putih, Singgung soal BUMDes

harapanrakyat.com,- Sejumlah kepala desa di Kota Banjar, Jawa Barat, merespon soal keharusan pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan yang harus sudah terbentuk pada Juni mendatang. Sejumlah...
Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...
Rumah Warga di Karangkamulyan

Satu Rumah Warga di Karangkamulyan Ciamis Ambruk Akibat Tanah Longsor, 8 Jiwa Harus Mengungsi

harapanrakyat.com,- Satu rumah warga di Karangkamulyan, tepatnya di RT 10, RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk akibat tanah longsor...
Timnas Indonesia di Piala Dunia

Ini Kata Shin Tae-yong soal Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Singgung Para Pemain

Sosok mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memang selalu jadi pusat perhatian publik. Kali ini, pria asal Korea Selatan itu membahas secara terbuka peluang...
larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah

SMAN 2 Cimahi Larang Siswa Tanpa SIM Bawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah

harapanrakyat.com - SMAN 2 Cimahi, Jawa Barat, melarang semua siswa menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah apabila belum memiliki SIM. Hal tersebut merupakan komitmen pihak...