Berita Jabar (harapanrakyat.com).- Pemprov Jabar menyiapkan 28 laboratorium satelit si sejumlah daerah yang ada di Jawa Barat.
Upaya itu dilakukan Gugus Tugas Jabar agar pelacakan dan pengetesan Covid-19 di Jabar berjalan optimal.
Sekretaris Gugus Tugas Jabar Daud Achmad menyebut, pelacakan dan pengetesan COVID-19 intens dilakukan pihaknya di hampir semua wilayah di Jabar.
“Tujuannya tak lain untuk memetakan keberadaan Covid-19, agar bisa memutus mata rantai penularannya,” ujar Daud Kamis (13/8/2020).
Kata dia, lonjakan kasus Covid-19 di Jabar karena masifnya tes dan pelacakan yang dilakukan tim medis.
Selain itu, tingginya mobilitas dan mispersepsi masyarakat terhadap masa AKB atau adaptasi kebiasaan baru, berpotensi meningkatkan kasus konfirmasi positif COVID-19.
“Terdapat mispersepsi di kalangan masyarakat. Mereka menganggap AKB itu sudah masuk ke masa normal. Padahal protokol kesehatan mesti tetap kita terapkan,” katanya.
Baca Juga: Presiden Apresiasi Penanganan Covid-19 Jabar Terkendali
Lanjutnya, gugus tugas Jabar melacak pasien positif tak bergejala. Hal ini dilakukan agar Gugus Tugas Jabar bisa lebih mudah melacak dan mencegah sebaran COVID-19 agar tak terus meluas.
“Dari orang yang positif, kita bisa tahu siapa yang kontak erat. Kita juga bisa menentukan, mana yang harus dirawat, diisolasi mandiri, dan juga mana yang harus diisolasi di tempat isolasi,” jelas Daud.
Agar kasus positif Covid-19 di Jabar tidak semakin meningkat, masyarakat diimbau agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
Sampai saat ini lanjut Daud, gugus tugas Jabar sudah melakukan test swab PCR sebanyak 183.542 orang.
Sementara itu, Ryan Ristiandi, penanggungjawab Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyebut, kemampuan pengetesan Labkes Jabar hanya 1.500-2.000 spesimen dalam satu harinya.
Dengan meningkatkan kapasitas pengetesan lewat laboratorium satelit, kata Rian, akan memaksimalkan upaya Pemerintah menekan penyebaran Covid-19.
Kata dia, waktu yang dibutuhkan untuk menguji satu sampel, yakni antara 2 sampai 3 hari. Dengan waktu tes yang cepat, potensi sebaran COVID-19 di Jawa Barat dapat ditekan.