Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Para guru honorer di Ciamis menginginkan agar Kegiatan belajar tatap muka di Sekolah kembali dilaksanakan. Karena belajar secara daring atau guru keliling (guling) yang saat ini dilaksanakan karena pandemi corona dinilai kurang efektif. Selain itu, belajar secara keliling memberatkan para guru sukwan.
Tata Nugraha, guru SDN 3 Sadananya, menceritakan pengalamannya. Saat ini ia harus berkeliling untuk mengajar ke 4 titik rumah orang tua siswa. Belajar dilaksanakan secara berkelompok 7-8 orang. Sehingga ia harus mengeluarkan ongkos tambahan seperti membeli bensin sepeda motor dan makan di luar.
“Berkeliling mengajar ke kelompok siswa di rumah orang tua. Biasa dilakukan dari pagi sampai siang hari. Kalau untuk guru PNS mungkin hal itu tidak seberapa tetapi untuk saya pribadi cukup berat. Maskipun hanya beberapa liter tapi bagi kami itu cukup berharga,” ujar Tata, Senin (10/8/2020).
Tata menuturkan, honor bagi guru honorer di Ciamis diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Ia mendapat sekitar Rp 300 ribu – Rp 500 ribu per bulan. Dengan honor tersebut membuat Tata harus menjalankan usaha sampingan.
“Selain belajar keliling juga dilaksanakan daring. Namun kendala yang dihadapi tidak semua orang tua itu ada ponsel pintar. Hanya ada 40 persennya saja, sedangkan yang lainnya itu hanya memiliki ponsel biasa. Juga kendala iannya adalah paket kuota internetnya,” tutur Tata.
“Harapan saya dan mungkin juga para guru honorer di Ciamis lainnya, belajar tatap muka di sekolah segera dilaksanakan. Banyak Anak-anak yang ingin belajar lagi di sekolah. Belajar di rumah dan daring itu sangat terbatas. Kami juga tidak leluasa saat mengajar,” tambahnya.
Guru Honorer di Ciamis Siap Jalankan Protokol Kesehatan
Untuk itu, Tata berharap agar belajar tatap muka di Ciamis bisa segera diizinkan dan dilaksanakan. Ia meyakini pihak sekolah akan berusaha secara maksimal untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Para guru dan siswa bisa melakukannya dan disiplin.
“Kami para guru insyaalloh siap menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Mengajak anak didik kami agar disiplin memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun,” katanya.
Yuyu Yuliana, guru SDN 4 Kertasari, menyatakan keinginannya agar sekolah dibuka kembali untuk belajar tatap muka. Menurutnya, orang tua siswa banyak yang menginginkan agar anak-anaknya bisa belajar lagi di sekolah. Termasuk keinginan dari sebagian para guru honorer di Ciamis.
“Belajar Daring dan guru keliling itu terbatas. Alangkah lebih baik dan lebih efektif sebaiknya belajar di sekolah bisa kembali dilaksanakan dengan protokol kesehatan,” ucapnya. (Fahmi2/R9/HR Online)