Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- ASN Setda Kabupaten Ciamis yang terkonfirmasi positif Covid-19, beberapa waktu lalu, diduga menjadi klaster MTQ Subang.
Jubir Satgas Covid-19 Ciamis, dr. Bayu Yudiawan, membenarkan hal tersebut, Senin (21/9/2020).
“Terkait klaster MTQ Subang. Itu saat ini masih dugaan sementara, pasalnya Ciamis itu ada klasifikasi 3 kasus yakni, sporatis, komunitas dan yang terakhir adalah klaster,” ungkap Bayu.
Bayu menjelaskan, kalau klaster itu harus ada hubungan waktu, tempat, kegiatan dan ada beberapa hubungan jarak waktu.
Kalau komunitas itu penghubungnya hanya satu yakni komunitas, sedangkan untuk sporatis itu sifatnya interpersonal atau orang per orang.
“Jadi kemungkinan itu baru diduga. Kenapa diduga, karena kami menemukan beberapa orang dari rombongan kafilah MTQ Ciamis yang pulang dari Subang, ada sekitar 6 orang mempunyai gejala yang sama dalam artian sakit, dan beberapa orang menjalani perawatan di rumah sakit,” jelasnya.
Bayu mengatakan, jadi dengan adanya kafilah MTQ Ciamis yang sakit, dan salah satu ASN yang terkonfirmasi Positif Covid-19.
Kemudian, dari Dinas Kesehatan dan gugus tugas Covid-19 langsung melakukan tracking ke beberapa anggota kafilah, dan juga rekan-rekan setda Kabupaten Ciamis.
“Kita belum bisa menyimpulkan apakah keenam orang itu terkonfirmasi atau tidak, ditakutkan sakit yang lain. Karena hasil swab test belum keluar, jadi kami belum berhak menyampaikan apapun kalau hasilnya belum keluar,” katanya.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Ciamis Bertambah, Pasien Seorang Guru SD
Penambahan Kasus Positif Covid-19
Saat ini gugus tugas Covid-19 Ciamis mencatat sejak hari Sabtu tanggal 19 September 2019 ada penambahan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 52 orang sampai hari Minggu 20 September 2020 mencapai 58 orang yang terkonfirmasi, jadi ada 6 orang penambahan.
“Itu rincianya, 2 orang dari hasil tes swab masal, 2 orang dari kontak tracking, 3 orang dari kontak erat, 2 orang masif tes, dan 1 orang dari suspect. Untuk yang 3 itu, ada penularan dari kontak eratnya Jatinagara 2 orang dan 1 orang lagi dari kasus Panjalu,” tuturnya.
Bayu mengimbau, dengan adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Harus kembali lagi mendisiplikan protokol kesehatan, selalu pakai masker, cuci tangan dan jauhi kerumunan.
“Protokol kesehatan jangan kendor. Kemudian, jika berada di dalam gedung pentilasi harus jalan, orang sakit tidak boleh masuk kerumunan. Kita harus mengaktifkan kembali scrining di daerah seperti dahulu, dan satgas harus dibentuk kembali di tingkat semua sektor,” pungkasnya. (Ferry/R8/HR Online)