Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Warung kuliner dadakan muncul lagi di Kota Banjar, Jawa Barat saat pandemi. Setelah sebelumnya warung kuliner dadakan di Bulak Sawah, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari.
Kini, warung kuliner dadakan pun kembali muncul di Jalan Ir. Purnomo Sidi, tepatnya pinggir saluran irigasi wilayah Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Ahmadi, salah seorang pedagang kuliner dadakan, mengatakan, munculnya warung tersebut berasal dari kreativitas warga untuk mencari ladang usaha, ketika sulitnya ekonomi karena terdampak wabah pandemi Covid-19.
Sejumlah pedagang yang mendirikan lapak terdiri dari beragam latar profesi. Ada yang sebelumnya seorang pedagang, pedagang baru, hingga warga yang belum mempunyai pekerjaan tetap.
“Ada juga beberapa warga yang dapat bantuan modal usaha, kemudian ikut jualan,” terang Ahmadi, kepada HR Online, Minggu (08/11/2020).
Setelah ada yang membuat lapak, lanjut Ahmadi, kemudian warga yang lain pun banyak yang ikut mendirikan. Hingga sekarang jumlahnya terdapat sekitar belasan pelapak.
Baca Juga : Dinas KUKMP Kota Banjar Tata Kawasan Wisata Kuliner
Pembangunan lapak tenda tempat berjualan menggunakan biaya secara mandiri. Pendirian lapak berjulannya juga oleh pemilik masing-masing lapak.
“Kami bangun secara mandiri. Alhamdulillah, sudah 10 hari ini berjalan. Hasilnya juga lumayan,” ujarnya.
Namun demikian, kata Ahmadi, perihal pengelolaan sampah, sampai saat ini masih melakukan koordinasi sesama teman paguyuban pedagang. Sementara ini, yang sudah berjalan untuk kebersihan sampahnya mereka bawa pulang ke tempat masing-masing.
Proses Perizinan
Selain itu, mengingat kondisi warung berada pada tanah saluran irigasi BBWS Citanduy, maka untuk proses perizinannya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pihak kelurahan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kelurahan beberapa waktu lalu. Termasuk kami berikan alasan mengenai keinginan membuka lapak pada area ini,” kata Ahmadi.
Pemilik warung kuliner dadakan lainnya, Nia, mengaku senang dengan adanya tempat kuliner tersebut. Karena ia dapat menambah penghasilan dari hasil penjualan.
Nia pun mengaku sebelumnya berjualan di rumah. Tapi sejak pindah lapak, omzet jualannya semakin meningkat. “Lumayan ramai yang beli. Bisa buat nambah penghasilan,” ungkapnya. (Muhlisin/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah