Asal usul reptil pterosaurus tampaknya kini terjawab dan terpecahkan sejak bertahan lama menjadi suatu misteri paleontologi. Para ilmuwan berhasil memecahkan misteri dari awal mula evolusi reptil terbang zaman dinosaurus tersebut.
Seperti yang kita ketahui jika dinosaurus menguasai daratan, sedangkan pterosaurus adalah penguasa langit. Mereka, para peneliti, mengatakan jika kelompok dari reptil Trias tersebut juga disebut dengan lagerpetids.
Yang mana dari sejumlah kerangka parsial Amerika Serikat, Brazil, Argentina, dan juga Madagaskar merupakan pendahulu dari evolusi pterosaurus.
Baca Juga: Penelitian Jejak Kaki Dinosaurus di Pantai Penarth Kawasan Wales
Asal Usul Reptil Pterosaurus yang Pertama Kali Terbang di Bumi
Tampaknya, misteri paleontologi yang selama ini belum terkuak, kini dapat terjawab oleh para peneliti. Lagerpetids merupakan kelompok reptil Trias yang menjadi pendahulu evolusi dari pterosaurus.
Lagerpetida ini pertama kali muncul pada 237 juta tahun silam, memiliki ukuran yang kecil, serta kemungkinan sebagai insektivora bipedal. Mereka adalah hewan purba yang tidak dapat terbang.
Pterosaurus pun merupakan vertebrata terbang yang pertama ada di Bumi. Kemudian, kelelawar serta burung muncul setelahnya.
“Asal usul reptil pterosaurus menjadi satu permasalahan paleontologi paling misterius selama penemuan pertama pterosaurus akhir abad 18,” ucap Martin Ezcurra, ahli paleontologi Museum Sejarah Alam Argentina, Buenos Aires. Ia juga merupakan seorang penulis utama dari penelitian dalam jurnal Nature.
Melansir Wikipedia, pterosaurus merupakan salah satu jenis dari reptil terbang yang sebutannya juga “kadal bersayap”. Hewan purba tersebut juga berasal dari ordo Pterosauria yang sudah punah.
Kelompok hewan ini hidup pada akhir Trias hingga akhir zaman kapur, atau sekitar 228 sampai 66 juta tahun silam. Hewan ini merupakan vertebrata paling awal yang mana mempunyai keahlian dalam terbang cukup kuat.
Sayap yang mereka miliki berasal dari otot, selaput kulit, serta jaringan lain. Yang mana terbentang mulai dari pergelangan kaki dan secara lambat atau cepat memanjang menuju keempat jarinya.
Spesies yang awalnya hanya mempunyai badan tertutup oleh mantel atau selimut bulu dari filamen seperti rambut yang kita sebut dengan pycnofibers. Yang mana merupakan sebuah asal usul reptil pterosaurus yang harus kita ketahui.
Bagian mantel ini juga menyelimuti hingga bagian sayap dan juga hampir seluruh tubuhnya. Selanjutnya, hewan atau reptil terbang ini pun berkembang dengan berbagai ukuran. Mulai dari ukuran sangat kecil (anurogratoid) sampai pada ukuran yang sangat besar (quetzalcoatlus dan hatzegopteryx).
Baca Juga: Spesies Dinosaurus Baru Oksoko Avarsan, Hanya Punya Dua Jari
Evolusi Pterosaurus
Kemudian, para peneliti mempelajari dari fosil yang belum lama ini mereka temukan dan yang baru mereka gali melalui teknologi pemindaian canggih. Mereka juga menggunakan pemodelan dengan tiga dimensi serta mengidentifikasi paling tidak 33 fitur kerangka.
Dengan asal usul reptil pterosaurus tersebut, mereka menunjukkan kaitan antara evolusi lubang bantalan serta pterosaurus. Hal itu termasuk dalam bentuk telinga dalam, kesamaan tulang tangan, kantung otak dan gigi, kaki, panggul, dan juga pergelangan kaki.
“Kami menunjukkan jika lagerpetida merupakan famili pterosaurus yang terdekat dan menjembatani kesenjangan anatomis dari pterosaurus dengan reptil yang lain,” imbuh Ezcurra.
Lagerpetids juga mereka perkiraannya sebagai keluarga dekat dengan dinosaurus. Menurut para peneliti, dinosaurus yang paling tua telah terdeteksi memiliki usia sekitar 233 juta tahun yang silam.
Lalu, asal usul reptil pterosaurus telah menghilang sekitar 66 juta tahun yang silam dalam peristiwa tabrakan batuan luar angkasa yang telah menghancurkan dinosaurus.
Meskipun pada awalnya hanya relatif kecil, pterosaurus ini akhirnya dapat mencapai ukuran dengan dimensi yang lebih besar. Yang mana dengan lebar sayap sekitar 10,7 meter.
“Kami sudah mempelajari selama 50 tahun terakhir tentang bagaimana burung sudah mengubah tubuh mereka untuk terbang. Lalu sebagian besar telah didukung fosil dinosaurus serta burung purba yang sangat luar biasa,” ucap salah satu penulis penelitian Sterling Nesbitt dan ahli paleontologi Virginia Tech.
“Pterosaurus belum mengalami kebangkitan dari pemahaman ini sebab tidak mempunyai fosilnya.”
Jadi, fosil yang para ilmuwan temukan baru-baru ini di Madagaskar dengan tinggi sekitar 10 cm tersebut sudah bisa untuk membantu memperjelas asal usul reptil pterosaurus yang dari dulu belum jelas. Sehingga, hal yang terkuak oleh para peneliti ini mampu memberi informasi penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. (R10/HR Online)