Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Kasus Covid-19 di Kota Banjar, Jawa Barat, terus meningkat. Per hari ini, Selasa (16/12/2020), tercatat total kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 250 orang dari awal pandemi.
Dari 250 orang tersebut, 172 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara 72 orang masih dalam kondisi aktif atau belum sembuh dari Covid-19. Selanjutnya 6 orang meninggal dunia karena Covid-19, termasuk wakil direktur RSUD Kota Banjar dan salah satu ASN dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).
Banyak Kontak Erat Belum Tes Swab
Meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 membuat jumlah kasus kontak erat juga meningkat. Kontak erat adalah mereka yang berinteraksi langsung dengan pasien positif Covid-19.
Kontak erat di Kota Banjar per hari ini, Rabu (16/12/2020) mencapai 184 orang. Tracing pun terus dilakukan oleh Dinkes Kota Banjar. Termasuk swab test kepada mereka yang statusnya kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Sayangnya, saat ini banyak kontak erat yang belum menjalani tes swab. Hal itu disebabkan menipisnya reagan di RSUD Kota Banjar.
Budi Hendrawan, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjar, mengatakan, banyak keluarga pasien positif Covid-19 yang belum menjalani tes swab.
“Masih ada keluarga (pasien positif Covid-19) yang belum swab, ini lagi menunggu RSU, alat reagennya belum datang. Masih dalam proses pengiriman,” katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Banjar, drg Eka Liandari, mengatakan, alat reagen masih tersisa 200 dari 2700. Namun, stok yang tersedia untuk tes swab pasien yang dirawat di RSUD Kota Banjar.
“Kalau dikatakan habis tidak, karena pemakaian selama ini banyaknya dari pengiriman Dinas Kesehatan, karena kontak erat dari pasien, maka pengiriman untuk sampel Dinkes kami stop dulu,” katanya.
Saat ini pihaknya masih menunggu pengajuan pengadaan berikutnya. “Jika sudah ada, maka kami akan buka kembali untuk Dinkes,” katanya.
Eka juga menjelaskan, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Banjar semuanya merupakan pasien dengan gejala. Selain itu juga, terdapat suspek yang menunggu hasil swab.
“Kalau untuk kontak erat bisa saja sampel dikirim ke Labkesda Provinsi tapi lama hasilnya, bisa semingguan,” katanya.
Karena itu, lanjut Eka, pihaknya sudah mengajukan proposal penambahan reagen, dan bisa tersedia dalam waktu dekat.
“Proses administrasi sedang dilaksanakan, pihak penyedia sudah siap. Mudah-mudahan sudah tersedia dalam waktu 1 atau 2 hari. Semoga dimudahkan tidak ada kendala,” pungkasnya. (SBH/R7/HR-Online)
Editor: Ndu
, mencapai 250 orang dari awal pandemi.){kind=link}