Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Warga Desa Sidaharja, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat resah dengan adanya sekelompok sales yang datang ke rumah-rumah melalui pintu belakang untuk menjual obat.
Bahkan, mereka menawarkan jasa pengecekan gula darah dan kolesterol dengan alat elektronik yang masih diragukan.
Menurut Elfin, salah satu warga yang memergoki sales tersebut mengaku khawatir dengan adanya sekelompok orang yang asal muasalnya tidak jelas itu.
“Saat saat tanya ngakunya orang Banjar, tapi tidak menunjukkan identitas. Begitu juga ada yang laporan mengakunya dari Ciamis, padahal masih orang itu. Ini kan tidak jelas,” kata Elfin kepada HR Online, Jum’at (4/12/2020).
Selain itu, kata Elfin, ia juga meragukan gerak gerik mereka lantaran tidak memiliki surat izin dari desa setempat maupun instansi terkait, termasuk bukti pendukung lainnya untuk melakukan penjualan obat yang harganya per botol sebesar Rp 300 ribu itu.
Bahkan, untuk melancarkan aksinya itu mereka menyasar warga yang usianya sudah lanjut, sehingga lebih mudah untuk menawarkan produknya itu.
“Saya ragu dengan alat untuk ceknya itu. Harusnya ada izin, apalagi ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Setelah saya tanya, jawabannya juga bertele-tele,” ujarnya.
Baca juga: Seorang Anggota DPRD Positif Corona, Dinkes Ciamis Lakukan Swab Test
Waspada Penipuan Berkedok Sales
Sekelompok sales yang masih berusia muda berjumlah 6 orang itu, kata Elfin, sudah memiliki data warga yang sedang sakit, sehingga dengan mudah mereka langsung beraksi ke target.
“Untuk cek kolesterol saja harganya Rp 25 ribu dan alatnya seperti voltmeter. Saat saya tanya-tanya dengan detail, jawaban mereka ngelantur. Ini perlu diwaspadai karena sasarannya orang tua,” ujarnya.
Setelah melayangkan berbagai pertanyaan, lanjutnya, akhirnya mereka pun kabur dengan alasan akan mengambil jas hujan. Namun ternyata tidak kembali lagi.
Ia pun merasa khawatir dengan kegiatan mereka ini, apalagi saat pandemi covid-19 dengan datangnya orang yang tidak dikenal bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
“Parahnya lagi mereka tidak pakai masker. Sudah identitasnya tidak jelas, sudah kontak dengan siapa saja kita tidak tahu kan. Saya harap pemerintah bisa mengawasi sekelompok sales seperti ini agar tidak membuat warga khawatir,” pungkasnya. (Suherman/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid