Adab memotong kuku adalah serangkaian tata cara memotong kuku. Umumnya memotong kuku sering kali dianggap sebagai suatu hal yang sepele.
Namun, ternyata dalam Islam meski sekedar memotong kuku juga memiliki adab tersendiri. Bahkan Islam juga memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.
Meski terlihat sepele, faktanya kuku itu merupakan sarangnya kuman. Bahkan melalui kuku kita bisa saja terserang penyakit. Nah, dari situ jangan sekalipun anda menganggap remeh.
Seperti pepatah Jawa yang mengatakan “Sepele Dadi Gawe”. Maksudnya begini, kuku memang memiliki ukuran yang kecil, namun karena kecerobohan kita bisa saja hal tersebut malah akan memberikan kita masalah yang besar bahkan merugikan.
Baca juga: Adab dan Keutamaan Berdoa dalam Islam
Adab Memotong Kuku Menurut Fiqih Islam
Agama Islam adalah agama yang kaffah. Islam juga akan memperhatikan tentang kebersihan. Baik kebersihan dari sesuatu yang kecil maupun besar, baik lahir dan batin.
Hadist Baginda Nabi SAW mengatakan:
Dari dari hadist tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa memotong kuku itu juga termasuk dalam menjaga kebersihan. Lalu juga merupakan fitrah bagi manusia.
Dalam hadist yang telah diriwayatkan, Rasulullah Muhammad SAW menyatakan:
Dari hadits tersebut para ulama juga sepakat bahwa dalam hal kebersihan, semua mempunyai aturan, salah satunya adalah adab memotong kuku. Berikut ini ada beberapa cara memotong kuku dari tiga ulama besar dalam Islam.
Adab memotong kuku yang pertama adalah menurut Imam Nawawi. Mulai dari jari telunjuk sampai kelingking tangan kanan. Kemudian jempol tangan kanan, lalu jari kelingking kiri sampai jempol kiri. Pendapat ulama besar ini merupakan pendapat yang paling kuat.
Sedangkan menurut Imam AL Ghazali, adab memotong kuku mulainya dari telunjuk tangan kanan sampai dengan kelingking. Kemudian jari kelingking kiri sampai ke jempol. Lalu yang terakhir adalah jempol tangan kanan.
Menurut sebagian ulama lain, adab memotong kuku itu mulai dari tangan kanan yakni kelingking, jari tengah, jempol, jari manis, dan berakhir pada jari telunjuk. Tangan kiri, mulai jari jempol, tengah, kelingking, telunjuk, dan finish pada jari manis.
Tak hanya tentang tiga pendapat itu saja, Baginda Rasul SAW juga bersabda “Barang siapa yang memotong kuku dengan tidak berurutan atau berlawanan, maka tidak akan mengalami sakit mata (HR. Ibnu Qudamamah)
Sedangkan adab memotong kuku untuk kaki adalah mulai dari kelingking kuku kaki kanan dan berakhir kelingking kaki kiri.
Waktu Terbaik Memotong Kuku Dalam Islam
Dalam hadits riwayat muslim, menurut Imam ASy-Syafii dan ulama Asy-Sayfiiyah sebaiknya memotong kuku ketika hendak melakukan dan bepergian sholat Jumat.
Sebagaimana juga telah disunahkan untuk mandi, memakai wewangian, bersiwak, dan juga berpakaian rapi (HR. Muslim). Menurut Imam Qasim Al-Ghazali dalam kitab Hasyiyah Al Bajuri, waktu untuk memotong kuku adalah bisa kapan saja.
Hari yang telah dianjurkan dan disunahkan untuk memotong kuku adalah pada hari Jumat, Senin, dan Kamis. Untuk hari-hari yang lain memang tidak dianjurkan karena hal-hal berikut ini.
Memotong kuku pada hari Sabtu akan menimbulkan penyakit yang menggerogoti tubuh. Hari Ahad akan menyebabkan hilangnya barokah.
Memotong kuku pada hari Selasa akan menyebabkan kebinasaan, lalu Rabu akan menyebabkan buruk akhlak. Hal ini juga tertera dalam sebuah hadits yang Abu Hurairah riwayatkan.
baca juga: Akhlak Kepada Orang Tua Sebagai Bukti Bakti Dalam Ajaran Agama
Berbeda lagi dengan mazhab Syafi’i yang mengatakan bahwa memotong kuku hanya boleh pada hari Jumat saja. Agama yang paling benar yakni Islam tidak memperbolehkan untuk memelihara kuku yang panjangnya lebih dari 40 hari.
Ada hadist yang mendukung mengenai ketentuan tersebut berbunyi:
Agama Islam bukanlah agama yang sulit dan menyulitkan. Keberadaannya justru akan menambahkan manfaat dan pahala untuk kita sebagai bekal di akhirat kelak.
Tentunya jika anda menginginkan pahala ketika membersihkan kuku, cobalah untuk menggunakan adab memotong kuku yang benar. Tentunya sesuai dengan ajaran agama Islam. (Muhafid/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid