Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Warga Banjarsari dihebohkan dengan adanya temuan ratusan berkas pengajuan bantuan sosial UMKM. Berkas tersebut ditemukan di pinggir saluran irigasi Ciputerahaji, Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (17/01/2021).
Dengan penemuan berkas pengajuan UMKM tersebut tentu membuat warga Banjarsari kecewa. Seperti yang Reni, warga Desa Ciherang alami.
Pasalnya, dalam berkas yang berserakan di pinggir saluran irigasi tersebut, terdapat ajuan atas namanya.
“Saya merasa kecewa dengan hal ini. Pantas saja saya dan yang lainnya tidak pernah mendapatkan bantuan sosial UMKM. Ternyata berkasnya juga malah dibuang,” katanya kepada HR Online, Minggu malam (17/01/2021).
Reni mengaku bahwa berkas bansos UMKM tersebut, ia titipkan kepada anaknya. Akan tetapi hingga saat ini, Reni tidak pernah kunjung dapat bantuan.
“Waktu itu bulan November 2020, tanggalnya saya lupa lagi, berkasnya saya titipkan kepada anak saya Desi,” akunya.
Kemudian, lanjutnya, Desi pun menitipkan ke Kokom yang selanjutnya berkas diterima oleh Misbah, salah seorang pengurus PKL pasar Banjarsari.
“Namun ternyata berkasnya malah ada di pinggir selokan,” katanya.
Bantah Buang Berkas Pengajuan UMKM Warga Banjarsari Ciamis
Sementara itu, Misbah mengaku bahwa ia tidak pernah membuang berkas ajuan bantuan UMKM tersebut, apalagi dengan jumlah yang sangat banyak.
“Saya tidak pernah membuang berkas. Semuanya yang masuk itu sudah saya titipkan ke UPTD pasar. Bahkan ada yang langsung saya masukan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Ciamis,” tegasnya, Minggu (17/1/2021).
Selain itu, lanjutnya, semua berkas yang masuk ke Misbah, sudah ia entry dan kirim lewat aplikasi pengajuan bansos UMKM.
“Jadi di sini saya jelaskan, tidak pernah membuang berkasnya ya!. Jika pun saya buang, ngapain jauh-jauh ke Desa Sukasari. Di dekat saya juga ada sungai,” ucapnya.
Misbah mengakui, sejak adanya bansos UMKM, ribuan berkas masuk ke dirinya. Setelah itu, ia pun selalu langsung mengirimnya ke pihak pengurus pasar ataupun ke instansi terkait.
“Bayangkan saja, sejak adanya bansos UMKM, selain warga pasar juga banyak warga lain yang ikutan mengajukan melalui saya. Jumlahnya juga mungkin ribuan. Jadi saya tidak ingat satu-satunya siapa saja yang mengajukan melalui saya,” katanya.
Bahkan, akunya, semua yang pelaku UMKM ajukan banyak yang sudah cair. Menurutnya, adapun yang tidak cair, kemungkinan belum rezekinya, karena kuota bansosnya juga terbatas.
“Sekali lagi, saya tegaskan tidak merasa pernah membuang berkas pengajuan UMKM itu ya!. Saya juga heran ini,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto