Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita PangandaranCuaca Tak Bersahabat, Nelayan Tradisional di Pangandaran Merana

Cuaca Tak Bersahabat, Nelayan Tradisional di Pangandaran Merana

Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),– Para nelayan tradisional yang biasa menangkap ikan dengan jaring arad di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merana. Pasalnya hasil tangkapan mereka terus menurun.

Hal ini lantaran cuaca di perairan Pangandaran tak bersahabat. Sejumlah nelayan yang biasa melaut dari Pantai Barat Pangandaran hanya bisa menangkap sedikit ikan.

Lina, salah seorang perempuan yang mata pencahariannya dari menangkap ikan dengan jaring arad, mengatakan, saat ini dirinya bersama nelayan lainnya hanya bisa gigit jari.

“Pernah sama yang lainnya menebar jaring arad lebih dari satu kilo bahkan sama dua kilometer dari bibir pantai. Saat kita tarik ramai-ramai, dan sampai ke bibir pantai, hasil tangkapan kurang memuaskan,” jelas Lina, Kamis (21/1/2021).

Meskipun begitu, Lina bersama nelayan lainnya tak punya pilihan lain, kecuali kembali mencoba dan menebar jaring arad ke tengah laut.

“Pernah coba-coba pindah ke lokasi yang berbeda, alhamdulillah hasil tangkapan ada peningkatan, walau tidak banyak seperti biasanya,” ungkapnya.

Biasanya jaring arad yang ditebar Lina dan nelayan lainnya berhasil menjerat rebon, ikan layur, ikan tongkol, bongge, dan ikan tenggiri rawin.

“Kalau hari ini yang paling banyak dari hasil tangkapan jenis ikan layur yang ukuran sedang,” katanya.

Uang yang Lina dapat dari hasil penjualan ikan tersebut tergantung banyaknya yang membeli. Menurut Lina pembeli kebanyakan warga pribumi sendiri.

“Kalau di Pantai Barat jarang wisatawan yang beli ikan terlebih lagi saat ini pengunjung sedang sepi,” katanya.

Harga ikan hasil tangkapan nelayan tradisional di Pangandaran ini biasanya dibanderol dengan harga Rp 25 ribu per kg.

“Biasanya banyak nelayan lain menangkap ikan sore-sore di Pantai, kalau hari ini sepi yang menjaring. Cuma ada dua kelompok, mungkin karena hasil tangkapan juga minim, pendapatan juga minim,” tandasnya. (Entang/R7/HR-Online)

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

Pembangunan Jembatan Sodongkopo Pangandaran Dilanjutkan

harapanrakyat.com,- Pembangunan Jembatan Sodongkopo, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya dilanjutkan, setelah sempat terhenti sejak akhir tahun 2023 lalu. Jembatan Sodongkopo ini, rencanannya akan menghubungkan...
Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Mengetahui Perbedaan Satelit Phobos dan Deimos yang Setia Mengelilingi Mars

Materi tentang perbedaan satelit Phobos dan Deimos menarik untuk dibahas. Seperti yang diketahui bahwa kedua benda langit tersebut merupakan satelit alami yang senantiasa setia...
Guru WNI ungkap pendidikan anak nakal di Finlandia

Pelapor Dedi Mulyadi Dibungkam, Guru WNI Ungkap Fakta Pendidikan Anak Nakal di Finlandia

harapanrakyat.com,- Pernyataan seorang wali murid bernama Adhel Setiawan yang melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM dibungkam oleh seorang guru asal Indonesia...
Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Canggih yang Futuristik

Acer kembali mencuri perhatian dunia teknologi lewat peluncuran laptop terbarunya, Acer Predator Triton 14 AI. Laptop Acer ini hadir sebagai salah satu inovasi paling...
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tanggapi sebutan Mulyono Jilid II

Respons Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat Disebut ‘Mulyono Jilid II’

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons terkait banyak pihak mulai melontarkan stigma negatif kepadanya. Dedi Mulyadi menyebut dirinya dituding sebagai "gubernur konten," “Mulyono...
Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi, Dulunya Ternyata Dasar Laut

Sejarah Jampang Sukabumi ternyata menyimpan kisah yang tidak biasa. Warga Sukabumi Selatan mungkin sudah cukup familiar dengan tempat ini. Jampang Kulon adalah salah satu...