Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Permasalahan kelangkaan gas LPG bersubsidi 3Kg di Pangandaran sudah terjadi sejak lama.
Uniknya, kelangkaaan tersebut terjadi musiman. Pasca langka, stok gas melon kembali ada dan normal kembali.
Menjadi persoalan klasik, kelangkaan gas LPG bersubsidi di Pangandaran, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.
Hal tersebut dibenarkan Wakhdan Irbani, Kepala Seksi Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Pangandaran, Kamis (14/1/2021).
Seharusnya kata Wakhdan, gas LPG 3Kg itu dipakai oleh masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro.
“Namun memang saat ini, kalangan menengah juga masih menggunakannya (gas melon),” ungkap Wakhdan.
Agar gas LPG bersubsidi tepat sasaran, kedepan Pemkab Pangandaran akan melakukan pendataan pelaku usaha mikro dengan melibatkan Ketua RT (Rukun Tetangga).
Pendataan oleh Ketua RT tersebut agar basis data yang digunakan akurat.
“Kita juga akan mendata masyarakat miskin yang berhak menerima gas LPG 3Kg,” jelasnya.
Data-data tersebut nantinya akan menjadi acuan untuk penambahan kuota gas LPG 3 kilogram.
“Kita Pemda juga akan memperketat pengawasan transaksi jual beli gas LPG bersubsidi, agar yang berhak bisa kebagian dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Saat ini lanjut Wakhdan, setiap harinya, Kabupaten Pangandaran mendapat kuota gas LPG 3 kilogram 7000 tabung.
“Namun kuota tersebut belum kita sinkronkan dengan data pelaku usaha dan masyarakat miskin,” pungkas Wakhdan Irbani. (Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang