Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cabang Ciamis, meluncurkan buku berjudul ‘Narasi Perjuangan Intelektual’.
Peluncuran buku tersebut dilakukan pada momen pelantikan Pengurus HMI dan KOHATI Cabang Ciamis Periode 2020-2021, di Aula Gedung DPRD Ciamis, Sabtu (30/01/2021).
Dari informasi yang berhasil HR himpun, penyunting buku “Narasi Perjuangan Intelektual” tersebut adalah Derry Ridwan Maoshul dan sejumlah kader HMI.
Demisioner Ketua Umum HMI Cabang Ciamis 2018-2019, Hernawan, dalam sambutannya mengatakan, buku tersebut merupakan catatan pergulatan perkaderan serta arsip perjuangan Kader HMI Ciamis.
“Buku ini menggambarkan peran intelektual strategis, serta upaya menghadapi problema aktual sebagai bentuk ikhtiar mencapai tujuan HMI,” katanya.
MD KAHMI (Majelis Daerah Korps Alumni HMI) Ciamis, pada kesempatan itu menyambut baik kehadiran buah karya intelektual kader HMI Ciamis ini. Terlihat, beberapa perwakilan KAHMI Ciamis turut menandatangi peluncuran buku tersebut.
Perwakilan alumni, Budi Kurnia menyampaikan, karir berorganisasi jangan hanya sampai di tingkat daerah saja. Melainkan harus dilanjutkan lagi ke tingkat yang lebih tinggi, nasional bahkan internasional.
“Karir berorganisasi harus bisa lanjut ke level yang lebih tinggi lagi. Karena berproses di HMI tidak sampai ketika dia menjadi anggota. Namun, setelah jadi alumni pun dirinya tetap berjuang mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT,” jelasnya.
Apalagi, kata Budi, kader HMI memiliki misi atau tanggung jawab sosial. Dan senantiasa terus berinovasi dengan intelektualitasnya mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Ciamis 2020-2021, Dede Aos Firdaus, mengapresiasi terbitnya buku “Narasi Perjuangan Intelektual”.
Aos mengungkapkan, kader Ciamis banyak yang potensial asalkan diberi kesempatan berkembang. Dengan potensi yang ada, maka tinggal butuh polesan melalui proses yang maksimal dengan melanjutkan kaderisasi secara professional.
“Buku Narasi Perjuangan Intelektual ini adalah sebagai bukti ikhtiar, bukti solidaritas sesama kader, untuk tetap melanjutkan perjuangan mewujudkan tujuan HMI itu sendiri. Tentunya terbinanya insan cita menuju masyarakat cita,” pungkas Aos. (Deni/R4/HR-Online)