Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pandemi Covid-19 mengakibatkan perekonomian terpuruk. Mengatasi hal itu, Pemprov Jabar melakukan berbagai langkah untuk bangkitkan kembali ekonomi.
Pertama, Pemprov Jabar menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada jutaan warga yang membutuhkan dan berpenghasilan rendah. Tahap I besaran bansos senilai Rp 500 ribu. Dalam prosesnya Jabar melakukan penyesuaian terkait nilai bansos terhadap keluarga rumah tangga sasaran hingga IV tahap. Tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat saat pandemi.
Pemprov jabar pun mendorong para pelaku UMKM. Salah satunya upayanya agar kembali berproduksi dengan membeli 10 juta masker produk UMKM. Masker itu dibeli dari 200 UMKM pada tahap pertama dan 400 UMKM pada tahap kedua.
Dalam upaya bangkitkan ekonomi, Pemprov Jabar juga memiliki 7 potensi ekonomi baru. Yakni meraup peluang investasi perusahaan pindahan dari Tiongkok, swasembada teknologi, swasembada pangan, dorong peluang bisnis pada sektor kesehatan. kemudian digital ekonomi, pariwisata lokal dan penerapan ekonomi berkelanjutan.
Perekonomian Jabar pun menunjukan potensi luar biasa. Meski situasi pandemi, ekspor Jabar pun membaik. Menurut data BPS dari Januari-Agustus 2020. Jabar menyumbang 16,79 miliar dolar AS atau 16,28 persen terhadap nasional. Warga Jabar pun harus bangga karena sepertiga ekspor nasional industri kreatif dari Jabar.
Pemprov Jabar pun dalam bangkitkan ekonomi berkomitmen menjadikan investasi jadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditunjukan sejak 2017, investasi Jabar jadi yang tertinggi se-Indonesia. Termasuk saat kondisi pandemi ini dengan total Rp 86,3 triliun.
Dua faktor yang membuat investor tertarik berinvestasi di Jabar, yaitu memiliki kapasitas SDM yang mumpuni serta infrastruktur yang akseptabel.
Pemprov Jabar pun bekerjasama dengan Kantor Perwakilan BI Jabar menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2020 selama 4 hari pada pekan ketiga November. Tujuannya guna mendongkrak investasi dalam masa pandemi. Sampai Jabar mencatat investasi total lebih dari Rp 380 triliun.
Bangkitkan Ekonomi, Pemprov Jabar Lahirkan Gerakan Silih Tulungan
Gerakan Silih Tulungan menjadi inovasi Jabar dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi. Sehingga dapat memulihkan, dan menormalkan ekonomi, dapat berjalan secara terukur komprehensif, kolaboratif dan inovatif.
Gerakan Silih Tulung adalah gerakan sosial masyarakat tujuannya menggali dan membangung karakter warga Jabar yaitu gotong royong. Hal ini menjadi modal dasar Pemprov Jabar dalam bangkitkan dan pulihkan ekonomi Jabar yang terpuruk akibat Pandemi Covid-19. Ridwan Kamil optimis ekonomi Jabar tahun 2021 akan bangkit. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang
