Keutamaan Shalawat Munjiyat dapat diperoleh oleh masyarakat muslim yang sering mengamalkannya. Shalawat Munjiyat merupakan pujian, penghormatan seorang hamba melalui perantara doa dengan bacaan khusus kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW.
Secara sederhana, umumnya membaca shalawat kepada nabi sebenarnya cukup dengan membacakan lafal shalla allohu ‘ala sayyidina Muhammad.
Meski demikian, nampaknya banyak sekali macam-macam doa shalawat dengan pelafalan yang berbeda-beda sesuai dengan peruntukannya.
Kebanyakan orang yang membaca doa ini sedang menghadapi kesulitan, entah itu bentuknya musibah, kesulitan dalam ekonomi, kesulitan dalam persoalan, atau yang lainnya.
Selain berusaha, mereka juga menggunakan perantara shalawat ini dengan harapan agar segala kesulitannya mendapatkan jalan kemudahan, tentunya atas kehendak Allah SWT.
Dalam Islam, membaca shalawat merupakan kategori ibadah yang sangat mudah. Misalnya bisa dilakukan saat kita menghirup udara atau setiap langkah membaca dalam hati.
Baca juga: Keutamaan Surat Fatihah Serta Keistimewaannya
Berikut Keutamaan Shalawat Munjiyat
Untuk memperoleh keutamaanya tentu dalam bacaannya ada lafal khusus yang menjadi pembeda dengan yang lainnya. Adapun lafalnya adalah sebagai berikut:
Kisah shalawat munjiyat
Shalawat munjiyat mempunyai arti shalawat penyelamat. Diartikan demikian, karena selain keutamaan shalawat munjiyat sangat banyak sekali, tentu tidak lepas juga dari awal mula proses penciptaannya.
Dalam kitab Nudhah al- Majalis wa Muntakhab an-Nafais, Abdurrahman bin Abdissalam Ash-Shafuri menceritakan tentang awal mula shalawat tersebut tercipta.
Menurutnya, dzikir tersebut tercipta ketika ada sebagian dari orang arif yang sedang terkena bencana saat berada dalam kapal. Bencana tersebut berupa badai bertiup kencang yang menyebabkan kapal dari mereka hampir tenggelam.
Kemudian orang arif itu tertidur dan bermimpi melihat nabi Muhammad. Dalam mimpinya, nabi menyuruh untuk membacakan doa shalawat munjiyat. Kemudian terbangun langsung melafalkannya. Tak lama setelah itu, atas kehendak Allah SWT badai besarnya terdiam.
Syekh Umar bin ‘Ali bin Salim al-Fakihani dalam kitabnya menjelaskan tentang orang arif yang ada dalam kisah itu. Menurutnya orang arif tersebut adalah Syekh As-Shalih Musa ad-Dlarir, seorang pemuka tarekat syadziliyah.
Beberapa Fadilah Shalawat Munjiyat
Dalam beberapa keterangan, tentu banyak sekali keutamaan shalawat munjiyat bagi siapa saja yang sering membacanya. Jika sering membaca ini secara berkelanjutan, maka akan merasakan manfaat dan keutamannya.
Bagi orang yang membaca doa sering mengawali dengan shalawat munjiyat, maka atas kehendak Allah akan cepat terijabah. Lalu jika membacanya setiap setelah shalat hajat, maka atas izin Allah segala keinginan kita akan terpenuhi.
Selain itu, shalawat ini juga banyak tercantum pada doa-doa wirid oleh kalangan pesantren. Hal tersebut menunjukan betapa hebatnya keutamaan dari membaca lafal shalawat munjiyat.
Baca juga: Amalan Setelah Sholat Subuh yang Biasa Rasulullah SAW Ajarkan
Meski membaca shalawat banyak keutamaannya, namun lebih baiknya harus berdasarkan atas petunjuk dari guru, agar sanadnya jelas dan ukuran membacanya akan lebih efektif serta sesuai porsinya.
Demikian keutamaan shalawat munjiyat serta kisahnya, semoga kita semua dapat termotivasi sehingga termasuk kepada orang yang sering mengamalkan bacaan ini sebagai bentuk kecintaannya kepada nabi Muhammad SAW. (Muhafid/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid