Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Komisi D DPRD Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke tempat isolasi Covid-19 yang dipusatkan di Asrama Haji kawasan Islamic Center. Hal itu untuk memastikan layak tidaknya lokasi tersebut menjadi tempat isolasi.
“Saya sangat menyayangkan, ternyata tempat isolasi yang Pemerintah Ciamis sediakan ini jauh dari kata layak, dan tidak sesuai protokol kesehatan. Salah satunya tidak ada tempat cuci tangan,” ungkap Supriatna Gumilar, salah seorang Anggota Komisi D DPRD Ciamis, kepada HR Online, Rabu (20/01/2021), saat melakukan sidak.
Menurutnya, sangat miris melihat lokasi isolasi yang seharusnya memadai itu tidak ditunjang dengan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan. Padahal sudah sangat jelas Bupati Ciamis dalam setiap rapat ataupun sidak, bahwa untuk melakukan penanganan Covid-19 harus serius dan bersama-sama.
Sinergitas Antar SKPD Tidak Berjalan
Kalau melihat seperti ini, lanjut Supriatna, jelas sinergitas antar SKPD dalam melakukan penanganan tidak terjadi. Seperti BPBD sebagai leading sektor Satgas Covid-19 tidak terlihat kinerjanya. Hanya mengandalkan Dinas Kesehatan.
“Kalau begini kejadiannya, kami sangat kecewa dan juga kasihan Bupati Ciamis, karena SKPD terkait tidak serius melaksanakan tugasnya dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Baca Juga : Asrama Haji Dijadikan Tempat Isolasi Covid-19, Ini Kata DPRD Ciamis
Pihaknya menilai, penjaga yang ada pada tempat isolasi seharusnya tidak hanya dari petugas kesehatan saja. Tapi harus ada juga dari Satgas Covid-a9, yaitu BPBD. Bahkan, kelayakan untuk petugas jaga saja tidak sesuai prokes, dan itu membahayakan bagi petugas jaga.
Supriatna menyebutkan, untuk tempat tidur petugas saja hanya menggunakan kursi sofa di luar. Padahal lebih layak kalau pihak BPBD menyediakan tenda. Sehingga, petugas aman dalam menjalankan tugasnya. Terlebih mereka yang bersentuhan langsung dengan orang yang sedang isolasi.
Hasil temuan ini akan pihaknya sampaikan kepada Pimpinan Komisi D DPRD Ciamis. Selanjutnya nanti bisa menggelar rapat kerja dengan SKPD terkait dalam hal ini. Seperti BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Sehingga mereka bisa sinergi bersama-sama dalam melakukan penanganan. Tidak seperti sekarang yang seolah saling mengandalkan dan menyalahkan.
“Kalau memang tidak mampu untuk menyediakan tempat isolasi terpusat, seharusnya Pemerintah Kabupaten Ciamis jangan memaksakan. Padahal anggaran Covid-19 ini sangat besar, masa menyediakan tempat cuci tangan, dispenser, dan tenda untuk petugas jaga tidak bisa,” tandas Supriatna. (Es/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah