Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Sawah terasering yang berada di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyimpan potensi untuk dijadikan sebagai kawasan wisata layaknya sawah subak di Ubud, Bali.
Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana Bappeda Pangandaran, Asep Suhendar, mengatakan setelah pihaknya melakukan pengukuran, sawah yang berada di blok Desa Sukamulya, Jadimulya, dan Campaka ini memiliki luas 1.200 Hektar.
“Luasnya ini lebih dari sawah terasering yang ada di Ubud, Bali. Kita tahu sawah di sana sudah ditetapkan sebagai Geopark oleh Unesco, dan luasnya itu 640 hektar. Sementara yang ada di Pangandaran ini mencapai 1.200 hektar. Ini kekayaan alam yang luar biasa,” katanya, Kamis (28/1/2021).
Selain mengukur luas sawah terasering yang ada di Kecamatan Langkaplancar Pangandaran, Tim dari Bappeda juga melakukan survey ruas jalan Jadimulya-Sukamulya-Ciwangkal dan ruas jalan Campaka-Karangmiri.
“Setelah survey akses jalan menuju lokasi sawah terasering ini dan mengukur lahan sawah tersebut, ternyata sangat luas. Ini potensi alam yang bisa dikembangkan,” jelasnya.
Saat ini, Asep mengaku belum tahu rencana pembangunan terkait sawah terasering tersebut. Hal itu ia serahkan ke bagian perencanaan yakni Bidang Ekonomi Bappeda Pangandaran. Sementara pihaknya hanya mengukur luas sawah.
“Tupoksi perencanaannya itu ada di bagian ekonomi. Kurang tahu mau merencanakan apa, mungkin sudah diusulkan geoparknya, selanjutnya infrastrukturnya diperbaiki,” ungkapnya.r
Sementara terkait masalah infrastruktur penunjang sawah terasering tersebut, sesuai RTRW statusnya termasuk jalan kabupaten.
“Apakah nanti jalan desa menjadi jalan Kabupaten, ini belum tentu juga. Nanti dirapatkan dengan Dinas PU dan SKPD lain,” jelas Asep.
Sawah Terasering di Pangandaran Layak Jadi Geopark
Asep juga menegaskan, potensi alam sawah terasering tersebut layak menjadi Geopark seperti halnya sawah Subak di Ubud, Bali.
“Luar biasa kekayaan alam yang ada di Pangandaran, ternyata ada sawah terasering yang luasnya melebihi sawah terasering di Ubud Bali. Mudah-mudahan bisa cepat maju dan berkembang,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Deder Arif, salah seorang fotografer yang mengeksplorasi sawah terasering di Kecamatan Langkaplancar tersebut.
“Sesuai hasil spasial land mapping bersama Bappeda Kabupaten Pangandaran, sawah terasering ini luas totalnya 1.200 hektar. Ini berarti dua kali lipat sawah di Ubud yang sudah ditetapkan sebagai Geopark oleh UNESCO,” katanya.
Dede mengatakan, selain luasnya, sawah terasering yang ada di Kabupaten Pangandaran tersebut juga memiliki keindahan alam yang luar biasa.
“Semoga keberadaan sawah ini bisa menjadi ini menjadi motivasi desa setempat untuk ambil bagian memajukan Kabupaten Pangandaran,” tandasnya. (Madlani/R7/HR-Online)
Editor: Ndu