Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemprov Jabar siap laksanakan vaksinasi Covid-19 dengan mendapat alokasi vaksin Covid-19 sebanyak 97.080 dosis terbagi dalam 2 tahap pendistribusian. Tahap I pada 5 Januari 2021 sebanyak 38.400 dosis. Tahap II sebanyak 58.680 dosis.
Untuk pelaksanaan vaksinasi rencananya pada 14 Januari 2021,atau menunggu izin UEA atau penggunaan darurat dari Badan POM.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan vaksinasi Covid-19 atau penyuntikan terdiri dari dua dosis. Prioritas sasaran pada tahap I untuk tenaga kesehatan (Nakes) dan pegawai yang ada pada pelayanan kesehatan lainnya.
“Jadi dalam ahap awal ini ada 44 ribu nakes yang dipilih untuk menjalani vaksinasi pada minggu ketiga di bulan Januari ini,” ujar Ridwan Kamil usai rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 di Aula Gedung Sate, Bandung, Selasa (5/1/2021).
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jabar, ada 161.242 Nakes sasaran yang tersebar pada 27 daerah untuk vaksinasi. Jumla ini masih bisa bertambah dari tenaga lainnya pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Ridwan Kamil mendorong simulasi vaksinasi Covid-19 seluruh daerah di Jabar. Sehingga pada pelaksanaannya nanti 14 Januari 2021 sesuai rencana telah siap.
“Kami perintahkan ke seluruh Bupati/Wali Kota untuk melakukan simulasi vaksinasi Covid-19. Depok sudah, Kota Bogor sudah langsung pak Presiden, Bekasi juga sama pak Wapres. Untuk daerah lainnya bisa melakukannya secara masing-masing,” katanya.
Kesiapan Logistik Untuk Vaksinasi Covid-19 di Jabar
Pemprov Jabar pun melakukan peningkatan kesiapan tenaga dan logistik. Ada 1.94 puskesmas terlatih, 27 wakil supervisor setiap daerah terlatih, 67 rumah sakit terlatih, 18 rumah sakit Polri, TNI dan BUMN yang terlatih. Serta ada juga tambahan 46 cold chain TCW 3000.
Sedangkan untuk logistik pendukung, yakni APD, rompi vaksinator, dan alat lainnya dalam tahap pendistribusian ke 27 daerah Kabupaten/Kota.
Ridwan Kamil juga menekankan untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Memberikan penjelasan vaksinasi Covid-19 di Jabar skala prioritas pada tahap I dan seterusnya. Selain itu juga masyarakat perlu mengetahui tujuan herd immunity.
“Tidak semua menjalani vaksinasi. Karena secara ilmiah yang divaksin akan melindungi yang tidak vaksinasi. Nah itu harus mencari cara menyampaikannya kepada ibu-ibu dan anak-anak,” jelas Ridwan Kamil. (Dadang/R9/HR-Online)
Editor: Dadang