Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Warga Pangandaran, Jawa Barat, khususnya pengguna jalan mengeluhkan adanya aktivitas truk pengangkut batu cabluk yang tiap hari melintas jalur Pangandaran-Cijulang.
Warga mengeluh bukan tanpa alasan, truk-truk tersebut mengangkut barang bawaannya dan tidak menutupinya dengan terpal.
Sehingga material cabluk bercecer ke jalanan dan membahayakan pengendara.
Pengendara sepeda motor asal Parigi, Jajang mengatakan, batu cabluk yang tercecer ke jalan menimbulkan polusi debu yang membahayakan kesehatan.
“Tentu ini sangat berbahaya, karena membahayakan pengendara khususnya roda dua yang berada di belakang truk pengangkut cabluk,” ujar Jajang, Kamis (7/1/2021).
Selain tak menutup dengan terpal, truk-truk yang mengangkut batu cabluk itu kerap membawa material melebihi kapasitas.
“Akibatnya, cabluk itu tercecer ke jalan, harus ada tindakan tegas dari kepolisian terhadap para sopir tersebut, agar tak membahayakan pengendara lain,” katanya.
Warga lainnya Herdis pun mengeluhkan hal yang sama. Ia kerap menemui truk pengangkut batu cabluk yang muatannya tak ditutupi dengan terpal.
“Apa susahnya menutup dengan terpal, daripada tercecer dan membahayakan orang lain,” jelasnya.
Jika tercecer ke jalan pada musim hujan, maka cabluk itu akan menjadi debu.
Namun apabila musim hujan, maka yang ada jalan akan becek, kotor dan licin, lantaran cabluk tercampur air hujan.
“Ya mohon ditindak saja oleh petugas, karena memang membahayakan,” kata Herdis lagi.
Sementara itu, Gopar sopir truk pengangkut batu cabluk mengaku tak menutup muatannya dengan terpal lantaran merasa jarak tempuhnya dekat.
“Lokasi penggalian ke lokasi pengurugan dekat, jadi tanggung jika harus membuka terpal,” ujar warga Cimerak ini.
Jika harus buka terpal, maka akan menguras waktu untuk bongkar pasang sedangkan ia harus mengeejar waktu rit muatan.
“Sehari targetnya bawa muatan 10 rit, kalau hanya 6 rit saja, kita hanya bisa setor ke pemilik truk, jika bawa 10 rit, ada untuk dibawa pulang,” pungkasnya. (Ceng3/R8/HR Online)
Editor: Jujang