Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sampai saat ini, belum bisa buka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Pasalnya, daerah Ciamis sendiri saat ini masih berstatus zona oranye dalam penanganan kasus Covid-19.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, pada kegiatan sosialisasi penyelenggaraan PAUD, di Aula Setda Ciamis, Selasa (2/2/2021).
Herdiat menuturkan, terkait KBM tatap muka sudah ada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Yaitu, bisa dilaksanakan namun daerahnya harus berstatus zona kuning atau hijau.
“Akan tetapi, Ciamis saat ini masih dalam zona oranye. Jadi belum bisa membuka KBM tatap muka di seluruh sekolah,” tuturnya, Selasa (2/2/2021).
Tidak Bisa Langsung Buka KBM Tatap Muka di Ciamis
Lanjut Herdiat mengatakan, jika nanti Ciamis kasus Covid-19 sudah landai, dan statusnya turun menjadi kuning atau hijau, pihaknya belum tentu bisa membuka langsung KBM tatap muka.
“Kalau melandai ke zona kuning atau hijau, kita akan melaksanakan KBM tatap muka. Namun, nanti akan kita atur secara parsial,” katanya.
Lebih lanjut, apabila nantinya misalkan ada 8 desa dan yang 5 desa ada yang positif Corona, maka 3 desa yang tidak ada positif Covid-19 itu akan melaksanakan KBM tatap muka.
Kemudian, katanya, nanti otomatis yang sebelumnya ada sekolah yang belum bisa secara tatap muka akan diperkembangkan.
“Nantinya juga secara otomatis bisa buka KBM tatap muka,” jelasnya.
Setiap Hari Tidak Kurang Dari 30 Orang yang Positif Corona
Herdiat mengungkapkan, seluruh tenaga pendidikan memang sudah bosan dan jenuh dengan kehidupan seperti sekarang ini. Sebab, dengan belum bolehnya atau buka KBM tatap muka, maka semua kegiatan pembelajaran harus melalui daring.
“Yang sangat memprihatinkan dari SMA, SMP, SD, TK dan PAUD masih secara daring. Memang menjenuhkan dan memberatkan. Hal ini tentu akibat dari pada pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut Herdiat menambahkan, bahwa di Ciamis trackingnya meningkat. Setiap hari yang positif Covid-19 tidak kurang dari 30 orang.
Bahkan, berdasarkan data hari Selasa (2/2/2021), yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.957 orang. Dengan rincian, 357 positif aktif dan 1.535 sembuh dan 65 orang meninggal.
“Jika tidak ada perhatian pengawasan dalam kasus Covid-19 ini, akan timbul klaster lebih banyak. Bahkan, saat ini ada klaster keluarga. Ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, Herdiat mengajak kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Yaitu, dengan cara selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Ini perlu kesadaran bersama, terutama keluarga untuk menerapkan protokol kesehatan dan mempedomani PHBS atau pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online)
Editor : Adi Karyanto