Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Untuk penanganan banjir di Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Pemerintah Desa Paledah berinisiatif mengalokasikan 50 persen anggaran DD (Dana Desa) tahun 2021.
Sebanyak 50 persen dari anggaran tersebut akan pihaknya gunakan untuk melakukan peninggian tanggul Sungai Apoor Ciilat. Hal itu sebagai upaya guna mencegah terjadinya banjir yang kerap melanda daerahnya.
Kepala Desa Paledah, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Sano, mengatakan, pihaknya sudah merencanakan hal itu dalam Rancangan APBDes tahun 2021.
“Kami sudah sepakat dengan unsur pemerintahan desa. Apapun resikonya tetap akan mengalokasikan setengahnya DD untuk peninggian tanggul Sungai Apoor Ciilat, Blok Dusun Mekarasih. Walaupun bukan kewenangan kami, tapi demi mencegah banjir agar tidak terus melebar ke rumah-rumah warga. Namun, terlebih dahulu meminta rekomendasi dari pihak BBWS,” terangnya, kepada HR Online, Jumat (05/02/2021).
Baca Juga : Banjir Pangandaran Rendam Ratusan Hektar Sawah, Petani Merugi
Pemdes Paledah Sudah Rencanakan dari 2018
Lebih lanjut Sano mengatakan, sebetulnya pihaknya sudah menganggarkan sejak tahun 2018 dari alokasi DD untuk penanganan banjir di Desa Paledah. Tapi karena bukan kewenangannya membangun tanggul apoor Ciilat, sehingga rencana tersebut batal dilaksanakan.
“Katanya kewenangannya ada di BBWS. Akhirnya kami ubah kembali RAPBDes-nya. Kalau saat itu bisa terlaksana, mungkin tahun ini yang keempat sudah beres, dan banjir tidak akan melebar ke pemukiman warga,” jelas Sano.
Ia juga mengatakan, pemerintah desa sebelumnya mengalah mengikuti prosedur. Namun, untuk saat ini demi kepentingan masyarakat, apapun resikonya akan pihaknya tempuh.
Bahkan, semua unsur pemerintah desa sepakat akan melaksanakan peninggian tanggul Sungai Apoor Ciilat. Karena banjir saat ini sudah masuk ke rumah warga di beberapa dusun. Seperti Dusun Mekarasih, Dusun Neglasari, dan sebagian Dusun Mekarjaya.
Sano menyebutkan, alokasi DD tahun ini untuk Desa Paledah naik menjadi Rp 1,39 miliar. Sebelumnya pada tahun 2020 hanya sekitar Rp 990 jutaan.
Baca Juga : Bahu Jalan di Pangandaran Tergerus Banjir, Bahayakan Pengendara
“Sungai Apoor Ciilat itu airnya dari 3 desa, yakni Desa Maruyungsari, Desa Kertajaya, dan Desa Sukamaju. Panjangnya sekitar 1,5 kilometer, dan yang urgen sekitar 30 meter tanggulnya jebol. Rencananya akan dipasangi bambu dengan karung berisi tanah sebagai penahannya. Itu yang akan kita prioritaskan terlebih dulu,” kata Sano.
80 Tugu Terdampak Banjir
Kepala Dusun Mekarasih, Desa Paledah, Turiman, menambahkan, pihaknya terus memantau kondisi banjir yang saat ini sudah mulai memasuki rumah warga. Ada sekitar 80 tugu terkena dampaknya, dari jumlah tugu sebanyak 170.
“Kami ingin seperti desa yang lain bisa tanam padi secara normal. Karena wilayah kami ini termasuk penyokong dan penghasil padi andalan. Khususnya di Kecamatan Padaherang, dan umumnya Kabupaten Pangandaran,” tandas Turiman. (Madlani/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah