Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Mila Zaenal Abdullah, Warga Desa/Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sukses memproduksi sandal dengan mengusung merk ‘Qinar’.
Bulan Maret 2020, Milla menjalani kerja dari rumah (WFH/Work From Home). Saat itu ia melihat banyak karyawan pabrik dari kota besar jadi korban PHK. Mereka dirumahkan lantaran pandemi Covid-19 membuat banyak perusahaan kolaps.
“Saat itu, saya lihat para karyawan ini pulang kampung. Dari sana saya mulai menghubungi para karyawan yang memproduksi sandal yang dirumahkan oleh perusahaan-perusahaan di kota besar,” katanya, Selasa (23/2/2021).
Komunikasi yang terjalin antara Mila dan para karyawan ini akhirnya membuahkan hasil. Mereka sepakat untuk memproduksi sandal di Pangandaran.
“Kami sepakat merintis sandal rumahan. Produksi ditangani oleh 4 karyawan yang dirumahkan dari perusahaan di kota besar itu,” katanya.
Sandal yang mereka produksi setiap harinya mencapai 30 kodi. Jika satu kodi terdapat 20 pasang sandal, maka dalam satu hari mereka berhasil memproduksi sandal sebanyak 600 pasang.
“Pemasarannya kami tawarkan ke pasar. Kadang ke toko-toko yang ada di Pangandaran. Satu kodi kami jual Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta,” jelasnya.
Bahan baku yang digunakan untuk produksi sandal berasal dari Tasikmalaya. Sandal yang Mila produksi berbahan kulit pasakan, kulit asli, sintetis, dan karet mentah.
“Untuk memproduksi satu pasang sandal, membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Setelah bahan sandal siap, proses selanjutnya sandal dilem dan dipres oleh mesin,” katanya.
Sandal Qinar Dipasarkan Sampai ke Luar Pangandaran
Mila cukup percaya diri sandal yang diproduksinya memiliki kualitas sebanding dengan sandal pabrikan. Apalagi pembuatan sandalnya juga cukup rapi. Karena itu, Mila mencoba menjualnya sampai ke luar daerah.
“Ternyata respon dari konsumen cukup bagus. Kami pun berani mengirim ke Cianjur, Sukabumi, Bandung, sampai Bogor,” katanya.
Mila tidak hanya menjual sandal Qinar kodian, namun ia juga menjualnya secara eceran untuk warga Pangandaran. Satu pasang sandal dibanderol dengan harga Rp 70 ribu, Rp 100 ribu, sampai Rp 130 ribu. Harga disesuaikan dengan motif dan variasi sandal.
“Dengan dijual kodian dan juga eceran itu, omset rata-rata setiap bulannya mencapai Rp 20 juta,” tandasnya. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu