Hadapi Bulan Ramadan 2021, bulan penuh berkah – Ramadan tahun ini mungkin masih tidak berbeda dengan Ramadan tahun lalu. Suasana pandemi akibat virus corona masih mengintai di tengah-tengah kita. Tentunya hal ini tidak bisa Anda abaikan dan harus tetap waspada serta menjalani protokol kesehatan di mana pun berada.
Walau begitu, Anda tidak perlu bersedih hati, meski Ramadan tahun ini dengan suasana yang sama seperti tahun lalu. Namun hal itu tidak akan menghilangkan keberkahannya.
Untuk menyambut Ramadan kali ini, tentu ada banyak hal yang harus perlu Anda siapkan. Agar apa yang menjadi tujuan puasa, dapat tercapai dan puasa Anda tidak sekedar menahan lapar dan haus saja. Apa saja persiapannya? Yuk, simak ulasan berikut.
Bulan Ramadan 2021 Adalah Bulan Penuh Berkah
Niat Puasa Bulan Ramadan 2021
Walau Ramadan kurang dari sebulan lagi, namun tentu saja berdoa dan memohon pada Allah SWT, agar dapat benar-benar bertemu dengan Ramadan adalah suatu keharusan. Selain berdoa, jangan lupa untuk niatkan dalam hati bahwa Anda benar-benar ingin menjalani puasa Ramadan kali ini dengan sungguh-sungguh.
Tekad dan niat yang kuat dalam menjalani puasa kali ini akan membawa Anda pada jalan kebenaran dan keberkahan. Jadi, selain niat, Anda juga harus menghadirkan hati, agar puasa kali ini jadi lebih bermakna.
Adapun dalam pelaksanaan niat puasa bulan Ramadan 2021, menurut beberapa ulama dan 3 mazhab seperti Hambali, Syafi’i dan Hanafi sepakat, bahwa waktu terbaik dalam berniat puasa bulan Ramadan adalah saat malam hari atau sebelum waktu fajar tiba.
Namun, khusus mazhab Maliki, beliau memudahkan bahwa untuk niat puasa Ramadan dapat juga satu kali di awal atau hari pertama bulan Ramadan saja. Sayangnya, hal ini tidak selamanya bisa dianggap sah hingga selesai Ramadan, ada syarat dan ketentuan yang berlaku.
Maksudnya adalah niat puasa yang Anda ucapkan di awal atau hari pertama puasa dengan lafaz “saya berniat puasa selama 1 bulan penuh untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini”, masih bisa dianggap sah.
Apabila dalam pelaksanaannya tidak terpotong dengan penyakit atau perjalanan jauh atau hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa.
Jadi baik mahzab Maliki atau yang lainnya, pada intinya mereka tetap mewajibkan Anda untuk mengucapkan niat puasa sebelum menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan 2021.
Adapun untuk pengucapan lafalnya, Anda bisa menggunakan bahasa Arab yaitu nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala.
Atau bisa juga dengan bahasa Indonesia, yang artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala. Pembacaan niat pun bisa Anda ucapkan dengan suara keras atau cukup dalam hati saja. Karena yang terpenting adalah Anda tidak lupa untuk berniat puasa.
Syarat Puasa Bulan Ramadan
Setelah melakukan salah satu rukun puasa Ramadan yaitu niat. Hal yang harus Anda perhatikan sebelum menjalani puasa Ramadan tahun ini adalah syarat puasa. Syarat ini wajib Anda pahami, sebelum menjalankan ibadah puasa. Karena inilah yang menentukan hukum seseorang wajib menjalankan ibadah puasa atau belum.
Adapun dalam puasa bulan Ramadan 2021 ini, setidaknya ada 7 syarat wajib seseorang bisa menjalankan ibadah puasa. Di antara ketujuh syarat tersebut adalah pertama, ia harus beragama Islam atau seorang muslim. Jadi, hukumnya tidaklah wajib bagi seorang yang beragama selain Islam menjalankan ibadah puasa.
Kedua, telah baligh. Istilah baligh merupakan istilah untuk mereka yang telah mencapai usia menuju kedewasaan. Seperti pada anak perempuan yang telah beranjak remaja dan mengalami menstruasi, maka saat itulah ia terkena hukum wajib melaksanakan puasa Ramadan.
Syarat ketiga adalah berakal sehat. Berakal sehat di sini, bukan hanya orang tersebut harus pintar dan cerdas dalam berpikir, namun berakal sehat yang dimaksud adalah orang tersebut tidak “gila” atau memiliki gangguan jiwa yang mengganggu otaknya untuk berpikir secara jernih, layaknya manusia normal pada umumnya.
Syarat keempat yaitu sehat secara rohani dan jasmani. Secara rohaniah, orang tersebut memang harus sadar akan kewajibannya dalam melaksanakan segala perintah dan larangan yang menjadi dasar aturan dalam agamanya. Sedang, secara jasmani seorang yang berpuasa bulan Ramadan 2021 itu haruslah orang yang sehat, artinya orang sakit tidak wajib puasa.
Kelima, bukan seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh atau musafir. Tidaklah wajib berpuasa, seseorang yang sedang menempuh perjalanan jauh.
Sebaliknya orang-orang tersebut akan mendapat keringanan untuk tidak berpuasa dan bisa menggantikan puasanya di hari yang lain.
Keenam, tidak sedang masa haid atau nifas bagi wanita yang baru melahirkan. Artinya tidak wajib bagi para wanita yang sedang dalam masa haid dan nifas untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
Terakhir, mampu dalam melaksanakan ibadah puasa. Artinya seseorang yang tidak mampu dalam menjalankan ibadah puasa, maka tidak diwajibkan pula atas dirinya untuk melakukan puasa di bulan Ramadan 2021.
Jadwal Puasa Ramadan
Seringkali penentuan jadwal awal berpuasa mengalami perbedaan pada beberapa ormas dengan pemerintah yang ada di Indonesia. Walau begitu hal tersebut bukanlah masalah yang besar, karena perbedaan dalam Islam adalah sebuah rahmat.
Terlebih saat memulai puasa, biasanya masing-masing ormas telah memiliki cara tertentu yang mereka telah yakini untuk menjalani ibadah puasa tersebut. Selain itu, pemerintah sendiri punya cara yang terukur dan terpercaya dalam penentuan awal puasa bulan Ramadan 2021 ini.
Perbedaan cara dalam menentukan awal puasa Ramadan antara pemerintah dengan beberapa ormas yang sering terjadi di Indonesia juga bukanlah sebuah masalah yang besar. Anda tinggal memilih dan meyakini mana yang hendak Anda ikuti.
Seperti untuk tahun ini, PP Muhammadiyah telah menentukan dan memutuskan bahwa tanggal 1 Ramadan 1442 akan jatuh pada hari Selasa, tepatnya tanggal 13 April 2021. Sedang pemerintah, baru akan menetapkan keputusan awal puasanya setelah melakukan sidang isbat.
Sidang isbat di sini adalah sidang yang akan membuat keputusan untuk menetapkan jatuhnya awal puasa bulan Ramadan 2021.
Sidang ini juga baru dapat mengambil keputusan setelah ada hasil yang nyata dari metode-metode yang terpercaya dan telah dilakukan sejak zaman Rasulullah dan menggabungkannya dengan metode modern saat ini.
Idul Fitri 2021
Sama halnya dengan penetapan awal puasa, penetapan akhir puasa atau Hari Raya Idul Fitri tahun 2021, pemerintah juga melakukan sidang isbat. Hal itu baru akan dilakukan setelah puasa Ramadan hendak berakhir.
Selain itu, pemerintah juga menetapkan jumlah cuti bersama sebagai hari libur nasional. Untuk hal itu, pemerintah telah memutuskan bahwa agenda cuti bersama Idul Fitri 2021 resmi dipangkas jumlahnya, mulai yang awalnya tujuh hari, menjadi dua hari saja.
Demikian beberapa hal yang harus Anda persiapkan dalam menyambut bulan Ramadan 2021 kali ini. Semoga apa yang kita semua lakukan dan niatkan saat Ramadan tahun ini, menjadi pahala yang memberatkan timbangan akhirat kelak, Amin. (Deni/R4/HR-Online)