Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Penyuntikan vaksin Sinovac dosis kedua bagi wartawan dan sejumlah guru, serta pelayan publik lainnya di Kota Banjar, Jawa Barat, berlangsung di Puskesmas Banjar 2, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Selasa (16/03/2021).
Kepala Puskesmas Banjar 2, Siti Mariani mengatakan, ada 44 orang peserta target sasaran vaksinasi dosis kedua untuk sektor pelayanan publik yang berlangsung hari ini. Namun, hanya 40 peserta yang hadir dan bisa mengikuti vaksinasi.
Sedangkan, sebanyak tiga orang peserta lagi tidak hadir mengikuti vaksinasi. Dua diantaranya tidak dapat dihubungi, dan satu orang karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara, satu orang peserta lainnya hadir, tetapi untuk pelaksanaannya ditunda karena kondisinya kurang mendukung.
“Ada satu orang yang hadir, namun tidak bisa mengikuti vaksinasi karena kondisi kesehatan. Jadi, jumlah sasaran yang terima vaksin Sinovac dosis kedua ini ada 40 orang peserta,” kata Siti Mariani.
Ia pun mengingatkan kepada para peserta yang sudah menerima vaksin agar selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu sebagai ikhtiar pendukung dalam upaya pencegahan terhindar dari virus Corona.
“Harus tetap patuh menerapkan protokol kesehatan. Apalagi masih banyak diluar sana yang belum mengikuti vaksinasi. Sehingga masih rentan terpapar karena belum semua memiliki herd immunity,” kata Mariani.
Baca Juga: Usai Divaksin Dosis Kedua, Walikota Banjar: Corona Masih Mengintai
Penyuntikan Vaksin Tidak Boleh Berganti Lengan
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian menjelaskan, penyuntikan dosis kedua vaksin Sinovac tidak boleh berganti lengan. Harus berada pada lengan yang sama pada saat penyuntikan dosis vaksin pertama.
Hal itu karena pemberian antara dosis pertama dan dosis kedua saling berhubungan, sehingga akan lebih efektif memudahkan proses penyebaran antibodi ke dalam tubuh setelah menerima vaksin.
“Jadi kalau sudah di lengan kiri, maka untuk dosis keduanya tidak boleh berganti di lengan kanan. Karena berdasarkan penelitian, tempatnya harus sama seperti pada saat pemberian dosis pertama agar kinerja vaksin lebih efektif,” terangnya.
dr. Andi Bastian juga menjelaskan, penyuntikan vaksin berada pada lengan kiri sebetulnya hal itu bukan menjadi patokan sebagai tempat penyuntikan vaksin. Karena bisa saja penyuntikan vaksin dilakukan pada lengan kanan, atau bagian tubuh yang lain, misalnya paha.
Akan tetapi, untuk mengantisipasi adanya efek samping setelah suntik vaksin, seperti nyeri dan pegal pada lengan atau otot. Maka mengambil bagian tubuh yang jarang digunakan agar tidak mengganggu pergerakan saat beraktivitas.
“Selain itu, penyuntikan vaksin Sinovac melalui suntikan intramuskular pada bagian lengan kiri atas harus masuk ke dalam otot. Untuk itu, dari rekomendasi yang ada, penyuntikan yang cocok yaitu pada bagian lengan,” jelasnya. (Muhlisin/R3/Koran-HR)