Berita Banjar, (harapanrakyat.com),– Sejumlah Desa/Kelurahan di Kota Banjar, Jawa Barat, meminta kepada pemerintah kota agar menyiapkan pos penyekatan untuk mengantisipasi para pemudik dari luar daerah yang akan pulang kampung.
Permintaan tersebut diungkapkan sejumlah Kepala Desa/Kelurahan saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar di ruang rapat Samohna Bagja Dibuana Setda Banjar, Senin (12/4/2021).
Seperti diungkapkan Lurah Kelurahan Bojongkantong, Sukmana, posko penyekatan tersebut harus disiapkan karena sangat membantu memantau para pemudik yang pulang kampung sehingga penularan virus Corona melalui migrasi virus bisa diminimalisir.
Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah kota agar ikut memperhatikan kebutuhan hidup warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Hal itu, karena menurutnya dari temuan di lapangan, isolasi mandiri kurang efektif. Hal ini karena banyak warga yang menjalani isolasi mandiri namun tetap beraktivitas untuk memenuhi kebutuhannya.
“Kami usulkan ada pos penyekatan pemudik untuk mengurangi penularan migrasi virus. Kami juga ingin ada solusi bersama untuk kebutuhan warga yang isoman (isolasi mandiri) itu,” ujar Sukmana saat rapat evaluasi.
Pos Penyekatan Pemudik Tugas Dishub Kota Banjar
Sementara itu, dari hasil evaluasi tersebut Wakil Walikota Banjar H. Nana Suryana, mengatakan, terkait penyekatan pos untuk memantau para pemudik yang pulang kampung nantinya dari Dinas Perhubungan yang akan menyiapkan posko.
Namun begitu, ia menegaskan bahwa yang terpenting dalam penyekatan itu peran pengawasan dari lingkungan di setiap RT masing-masing. Terutama dalam melakukan koordinasi agar para pemudik yang pulang bisa terpantau.
“Penyekatan itu pasti dilakukan dan akan tetap berjalan. Tapi yang lebih penting pengawasan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi penularan virus dari luar,” katanya.
Lebih lanjut, Nana mengatakan, untuk pemanfaatan Gedung Gelora Banjar Patroman GBP Langensari sebagai tempat karantina pemudik dan tempat isolasi terpadu sementara ini tim Satgas belum memanfaatkan fasilitas Gedung Olahraga tersebut.
Untuk itu, sebagai upaya penanganan Tim Satgas sudah menginstruksikan kepada Desa/Kelurahan agar membuat posko terpadu tempat isolasi mandiri. Selain itu, Tim Satgas juga sudah meminta Desa memanfaatkan anggaran dana desa untuk membantu penanganan.
Sedangkan untuk untuk Kelurahan karena mereka tidak memiliki anggaran tersendiri nanti akan dibantu oleh pihak Pemkot.
“Dari arahan Walikota sementara ini kita tidak akan menggunakan gedung GBP tapi memaksimalkan tempat isolasi di masing-masing Desa/Kelurahan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu