Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Jumlah pengangguran selama pandemi Covid-19 di Provinsi Jabar bertambah signifikan. Untuk itu, Pemprov Jabar memproyeksikan akan menyerap 3 juta tenaga kerja sampai tahun 2023.
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan pihaknya menyediakan informasi lowongan kerja melalui Jabarjawara.id. Portal ini pun harapannya dapat menghimpun berbagai data terkait ketenagakerjaan dan industri.
Menurut Taufik pengangguran di Provinsi Jabar dapat mengakses seluruh lowongan perusahaan dan proyeksi mendapat hak pekerjaan. Para pengangguran pun dapat mengikuti tes minat dan bakat yang menyesuaikan dengan kebutuhan lowongan pekerjaan.
Ada 80 ribu perusahaan yang bermitra pada program tersebut. Jumlah tersebut bisa terus bertambah untuk memperbanyak lapangan kerja. Pihaknya pun optimis pada tahun 2023 persoalan pengangguran ini dapat tertangani seiring dengan pemulihan pandemi Covid-19.
“Ketika dunia usaha pulih dalam dua tahun ini. Tentunya tidak seperti sebelumnya, saat perusahaan pulih perusahaan merekrut dari luar, sehingga yang pengangguran tetap saja ada,” katanya.
Taufik mengakui selama ini pihaknya kesulitan menghimpun data ketenagakerjaan dan pengangguran di Provinsi Jabar. Data pengangguran terbaru itu baru berdasarkan BPS sebanyak 2,53 juta. 80 ribu dirumahkan dan 18 ribu kena PHK.
“Dengan data yang terhimpun dapat memudahkan dalam mengambil kebijakan. Kalau kita memiliki big data, bisa melakukan apapun,” jelasnya.
Melalui Jabarjawara.id yang kerja sama dengan Top Karir Indonesia, masyarakat dapat mengetahui lowongan kerja sesuai keahlian. Selain itu dapat menghimpun data ketenagakerjaan secara akurat dan lengkap.
Kabid Perwakilan UMKM Kadin Jabar Zoelkifli M Adam menyambut baik Jabarjawara.id. Hal ini merupakan solusi bagi perusahaan dalam merekrut tenaga kerja yang biasanya melalui bursa kerja. Melalui Jabarjawara.id ini perusahaan dapat merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu juga dapat mengatasi jumlah pengangguran di Provinsi Jabar yang meningkat saat pandemi.
“Kami pun siap aktif untuk menginformasikan terkait ketenagakerjaan ke pemerintah karena merupakan kewajiban dunia usaha,” katanya. (R9/HR-Online)
Editor: Dadang