Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengenalkan program pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program tersebut dalam rangka mengentaskan kemiskinan masyarakat Pangandaran.
Dengan program tersebut diharapkan dalam memenuhi kebutuhannya, masyarakat Pangandaran tidak harus membeli, namun sudah cukup dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPKP Kabupaten Pangandaran Rusyana.
“Sementara uang hasil suami bisa untuk ditabung, itu salah satu upaya kami di bidang Ketahanan Pangan dalam program untuk mengentaskan kemiskinan,” kata Rusyana kepada Koran HR, Selasa (13/4/2021).
Lebih lanjut Rusyana menambahkan, untuk program lumbung pangan masyarakat selain ada bantuan dari pemerintah, pihaknya juga mengimbau masyarakat petani produsen untuk menyimpan cadangan pangan.
“Jadi ketika perlu uang jangan menjual seluruh gabahnya, tapi disimpan 10 persen untuk cadangan pangan ke depan,” katanya.
Sementara untuk program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), nantinya kelompok-kelompok yang ada di masyarakat akan difasilitasi oleh pemerintah berupa bantuan yang akan disalurkan melalui rekening kelompok. Nantinya setiap kelompok harus menggunakan bantuan untuk belanja kebutuhan program P2L.
“Pemanfaatan lahan pekarangan, nantinya untuk pembelian bibit dan kantong polybag dan lainnya dibantu oleh pemerintah per kelompok sebesar Rp 50 juta,” kata Rusyana.
Masih dikatakan Rusyana, tahun 2021 ini pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran mendapatkan bantuan dari APBN DAK dan reguler sebanyak 17 kelompok.
“Minggu ini, 90 persen uangnya sudah masuk ke rekening kelompok dan langsung dilakukan Bimtek untuk realisasi proses pencairannya,” katanya.
Syarat Kelompok Program P2L di Pangandaran
Rusyana menjelaskan, syarat kelompok yang bisa mendapatkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) harus sudah berdiri 2 tahun.
“Ketika dilakukan verifikasi harus sudah ada pergerakan walau swadaya dulu, dan harapannya setelah dibantu akan lebih maju lagi,” kata Rusyana.
Masih dikatakan Rusyana, kelompok dalam program P2L tahun 2021 ini tersebar di setiap kecamatan. Kelompok-kelompok ini diharapkan menjadi contoh bagi lingkungannya.
“Karena moto kita, Ibu-ibu bangun di pagi hari setelah buka pintu dan jendela tidak bingung mau masak apa hari ini. Karena yang mau dimasak sudah ada di halaman pekarangannya,” pungkasnya. (Madlani/R7/Koran-HR)
Editor: Ndu