Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Saat kebanyakan petani cabai gagal panen karena serangan hama, petani cabai asal Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sukses menanam cabai. Petani cabai dari Langkaplancar ini juga berhasil menghindari serangan hama yang biasa menyerang tanaman cabai.
“Mungkin karena perawatannya yang maksimal sehingga tanaman cabai saya terhindar dari serangan hama pusarium dan patek. Alhamdulilah sekarang sudah mulai panen,” ucap salah seorang petani cabai Taufik Hidayat, Selasa (13/04/2021).
Musim tanam yang lalu, Taufik menanam sekitar 4500 pohon cabai merah dan cabai hijau, serta sekitar 500 pohon cabai domba.
“Cara pemasarannya cukup dipasarkan di Medsos, dengan begitu para pembeli juga bisa datang ke lahan. Alasan pembeli datang ke lahan bukan semata-mata hanya ingin membeli cabai saja. Namun mereka bisa mengetahui lebih jauh cara-cara menanam, dan memanen cabai dengan baik,” paparnya.
Pembeli yang datang langsung ke lahan cabai milik Taufik, memang bisa langsung menanyakan cara-cara menanam cabai. Taufik mengaku senang menerangkan dan menjelaskannya kepada pembeli.
“Saya berharap mereka yang melihat langsung lahan cabai ini tertarik dan mempraktekkannya di lahan mereka masing-masing,” katanya.
Langkaplancar Jadi Sentra Tanaman Cabai di Pangandaran
Menurut Taufik, jika sudah banyak warga Langkaplancar yang menanam cabai, bukan tidak mungkin Langkaplancar bisa memasok kebutuhan pasar di wilayah Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Para pembeli yang datang langsung ke lahan bukan hanya pembeli dari wilayah Langkaplancar saja. Namun banyak yang datang dari wilayah Kecamatan Cigugur, Kecamatan Parigi dan dari Kecamatan Salopa Tasikmalaya,” katanya.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, karena lahan cabainya saat ini banyak didatangi masyarakat, baik oleh para calon pembeli, atau masyarakat yang hanya ingin melihat dan sekedar bertanya-tanya, rencananya musim tanam tahun berikutnya, Taufik akan memperluas lahan tanaman cabainya..
“Jika saat ini saya mempunyai sekitar 4500 pohon, maka di musim tanam berikutnya saya bisa mempunyai sekitar 10.000 pohon,” imbuhnya.
Taufik berharap dengan banyaknya masyarakat yang melihat lahan cabainya, maka semakin banyak juga masyarakat yang mempraktekkan dan mengikuti langkahnya.
“Saya yakin jika segala sesuatu dilakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya juga akan memuaskan,” pungkasnya. (Enceng/R7/Koran-HR)
Editor: Ndu